PROLOG

6.7K 430 8
                                    

Seorang gadis berbalut pashmina serta topi dengan wajah lelahnya mengayuh sepeda. Ia memasuki sebuah perkampungan yang tidak biasa, setiap orang yang datang sejak awal akan disugguhi rumah-rumah dengan desain modern bukan seperti rumah kampung kebanyakan.

Sesampai tujuannya gadis itu memarkirkan sepeda kesayangannya di garasi rumah yang tidak kalah modern dari yang lainnya.

Ia pun melangkah menuju pintu dan menekan belnya. Tak lama pintu terbuka, tiba-tiba wanita berumur hampir setengah baya langsung memeluknya dengan wajah bahagia.

"Ya allah ada apa sih mah sampai peluk-peluk begini." tanyanya terkejut sebab sang mamah langsung memeluknya begitu saja dan matanya langsung ke arah ayah serta adik perempuannya untuk meminta penjelasan, namun keduanya hanya menaikan kedua pundak mereka.

"Mamah sama ayah punya kabar bahagia buat kamu." jawab sang ibu melepas pelukanya dan beralih menangkup wajah putrinya.

"Ceritanya di dalam saja mah,ayo kita masuk dulu." titah sang ayah pada keduanya.

Kini mereka duduk di ruang tamu dan mamah gadis itu mulai menceritakan apa yang membuat mamahnya sangat bahagia.

"Apa mah, rumah ini mau di kontrak buat tempat syuting?" tanyanya terkejut.

"Iya kak,nanti kita bisa ketemu artis-artis eh bukan cuma ketemu tapi keseharian kita sama mereka." timpal sang adik mulai berkhayal tinggi sama seperti sang mamah.

"Diam dek,gue lagi nanya sama mamah." omel sang kakak membuat adiknya yang tadinya tersenyum lebar berubah mengerucut.

"Iya sayang, Ya masa percobaan dulu sih sebulan. Nanti kalau sinetronnya meledak mereka akan perpanjang masa kontraknya." jelas sang mamah dengan semangat.

"Aku gak setuju ya rumah kita di kontrak buat sinetron mah yah, cari rumah tetangga yang belum di kontrak." ujarnya menolak keras.

"Rumah kita dibayar besar loh sebulan 50 juta, kita bisa bangun rumah lagi untuk para kuli yang belum punya rumah." timpal sang ayah yang sekutu juga dengan mamah dan adiknya.

"Ya tapi kalian semua tau kan,kalau sinetron di indonesia tuh episodenya panjang kaya sungai nil. Apa kalian mau nantinya berasa tinggal di rumah kontrakan bukan rumah sendiri." jelas gadis itu pada keluarganya.

"Bagus dong, kalau sinetronnya panjang kaya ungai nil. Nanti kita bisa bikin ratusan rumah para kuli." ujar sang mamah dengan mata semakin berbinar membayangkan apa yang diucapkan putri sulungnya.

"Lagian kakak nolak juga terlambat, ayah mamah sudah tanda tangan surat kontraknya." timpal sang adik sambil memutarkan kedua bola matanya.

"APA?" teriaknya, sedangkan kedua orang tuanya menyengir kuda.

🎬🎬🎬

Haaiii, Readers tersayooong
Berjumpa kembali di cerita ke 4 author.  Jangan Lupa VOMENT dan masukan ke list perpus kalian yo 🤗

Sebenarnya author mau rehat, eh tiba-tiba cerita ini muncul. Ada 2 cerita lagi yg muncul tapi author pilih cerita ini dulu yg di up(salah satunya MSB 2)🤭
Di cerita ini author agak kesulitan mengenai istilah dalam indrustri perfilman, jadi kalian yg paham tolong koreksi yo nntinya 😉

Yg kepo CAST cerita ini bisa lihat di trailer instagram @coretan_hati97

Semoga kalian sukaaa 🤗

Semoga kalian sukaaa 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOME SINETRON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang