🎬 TANGIS 🎬

1.8K 210 1
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BINTANGNYA😉••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BINTANGNYA😉

🎬 HAPPY READING 🎬

Hal yang paling ditakutkan ialah ketika mendengar kabar orang yang sangat kita cintai dalam keadaan sakit, seperti saat ini mata perempuan berpashmina abu-abu langsung berkaca-kaca setelah mendapat kabar dari seseorang bahwa sang mamah masuk rumah sakit.

"Zi ada apa?" tanya Reza terkejut melihat mata Naziya sudah berkaca-kaca setelah menutup teleponnya.

"Ma...mamah...gue..." ujar Naziya namun tidak melanjutkan jawabannya, ia langsung keluar warteg berlari cepat.

Kedua laki-laki itu pun keluar mengikuti Naziya yang terlihat terburu-buru mencari angkutan umum di pinggir jalan. Reza yang sangat mengenal Naziya, langsung peka bahwa melihatnya seperti itu pasti telah terjadi sesuatu pada mamahnya.

"Biar gue anter lo Zi." ujar Reza menghentikan tangan Naziya yang mencoba berhentikan angkutan umum. Naziya pun menoleh ke arah Reza langsung menganggukkan kepalanya.

"Gue rasa jalan macet, lebih baik naik motor." sahut Zulfan yang langsung paham dengan situasi keduanya.

"Yaudah kalian naik motor, gue nyusul di belakang." ujar Reza menatap keduanya bergantian.

Naziya menatap Zulfan penuh tanya sebab apakah laki-laki itu akan mengantarnya ke rumah sakit dan mata perempuan itu melebar ketika sang aktor mengatakan akan mengantarnya.

Zulfan pun mengambil motor dan menyuruh Naziya segera naik. Mereka langsung pergi dengan kecepatan tinggi, membuat Naziya reflek memeluk laki- laki itu. Sedangkan Reza menyusul di belakangnya.

Benar saja dugaan Zulfan jalanan sangat macet, untung saja Naziya mengikuti sarannya meski macet kalau naik motor bisa menyalip-nyalip.

Lampu merah menyala dan tanpa sengaja Zulfan melihat Naziya dari kaca spion, perempuan itu terlihat sedang menyeka cairan bening agar tertahan tidak keluar dari pelupuk matanya.

Lampu hijau pun menyala, Zulfan kembali melajukan motornya dan tidak jauh dari lampu lalu lintas. Laki-laki itu berhenti di sebuah taman dan meminta Naziya segera turun dari motornya.

"Ko kesini?" tanya Naziya bingung pada Zulfan yang melepaskan helmnya dan sudah membeli masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

Tanpa ijin darinya, Zulfan langsung menarik tangannya dan masuk ke dalam taman. Naziya memperhatikan taman yang baru pertama kali ia datangi. Hingga mereka berhenti di tengah jembatan kayu danau buatan tersebut. Zulfan langsung duduk di jembatan danau tersebut dan menarik Naziya agar duduk di sampingnya.

"Gue mau ke RS, bukan rekreasi." protes Naziya.

"Setau gue nahan nangis itu sakit banget loh." sindir Zulfan melirik Naziya.

HOME SINETRON (END)Where stories live. Discover now