NIKAH?!-14

22.6K 946 7
                                    

Jangan lupa vote dan follow sebelum membaca serta tinggalkan jejak di kolom komentar. Segala kritik dan saran akan aku tampung sebagai bahan pertimbangan







Keesokan harinya Bianca bangun dengan mata sembab sehabis menangis.

Ia memasak sarapan untuknya serta mahluk menyebalkan itu. Bianca memasak nasi goreng sosis karena itu menurutnya cepat dan simple.

Bianca menunggu kedatangan Devano,tapi laki laki itu tak kunjung datang ke meja makan. Bianca yang masih kesal dengan Devano akhirnya memakan sarapan nya sendiri.

Setelah itu ia berdiam diri di kamar nya hingga siang. Karena sudah selesai ujian sekolah para murid bebas untuk datang atau tidak ke Sekolah.

Bianca memutuskan untuk menghubungi Reina agar ia ada teman di Apartemen nya. Namun sayang,Reina sedang bersama pacar nya jalan jalan jadi ia tak bisa menemani Bianca.

Ia menghela nafas pasrah,hingga jam menunjukan pukul dua sore. Bianca berjalan ke luar niat membersihkan Apartemen. Tapi tatapan matanya jatuh pada sarapan yang tadi pagi masih utuh.

Bianca mengenyampingkan ego nya lalu berjalan ke kamar Devano.

Tok tok tok

"Vano? Lo udah bangun apa belum?"

Tak ada jawaban dari sang punya kamar.

"Vano ini gw Bianca kok lo-" Bianca menyadari bahwa pintu kamar Devano tidak dikunci.

Bianca masuk ke kamar suaminya lalu melihat suaminya yang masih tertidur dengan selimut tebal melilit tubuhnya.

"Vano,ini udah siang lo gak mau bangun?"
Bianca menguncang tubuh Devano tapi ia tak bergeming. Bianca mulai panik,apakah Devano? Ah tidak mungkin.

Ia menyibak selimut Devano lalu melihat pria itu meringkuk kedinginan. Tangan Bianca terulur untuk menyentuh kening suaminya. Panas.

"Vano lo sakit? Prasaan subuh tadi lo baik baik aja? Apa karna merah merah di leher lo?" tanya Bianca sambil menyindir.

Devano tetap tidak bicara. Akhirnya Bianca keluar lalu datang lagi membawa bubur ayam serta obat panas.

"Vano bangun dulu" ucap Bianca.

Devano menurut. Ia merasa meriang di sekujur tubuhnya.

Bianca mulai menyuapi Devano dengan hati hati tapi jauh di dalam hatinya ia masih sangat kesal dengan kejadian kemarin

"Kek nya ini azab deh" gumam bLBianca yang masih di dengar Devano.

"Azab apa ca?" tanya Devano bingung.

"Azab karna lo udah durhaka sama istri lo" kata Bianca enteng.

"Apaan sih ca gw gak ngerti" kata Devano.

"Masih gak mau ngaku?" Bianca melempar handpone nya tepat di atas pangkuan Devano. Melihat itu sontak tubuhnya menegang.

"Kalau lo emang mau jadiin gw tameng buat ngelindungin lo dari orang tua lo mendingan lo jangan nikahin gw dari awal. Gw bukan boneka yang bisa lo mainin. Gw juga punya perasaan Vano. Dari awal semua keluarga bahkan temen gw yang notabe nya juga sepupu lo semua ngeyakinin gw biar percaya sama lo. Tapi yang gw dapet apa? Baru sehari gw nikah udah lo mainin. Jangan pikir gw bodoh dan gak tau tanda merah di leher lo bekas apa" kata Bianca dingin.

Devano tak bisa berucap apa apa. Ia hanya diam mendengar Bianca meluapkan segalanya.

"Apa guna nya lo berjanji depan semua orang kalau lo gak bakalan nyakitin gw,bakalan jagain gw! Apa gunanya juga lo berjanji atas nama tuhan? Apa lo anggap pernikahan ini cuma mainan? Gak Vano!"

"Dari awal lo juga bilang kan? Kalau misal gw gak bisa ngelanjutin pernikahan ini gw bisa bilang sama bunda sama ayah? Jadi gw bakalan pikirin itu semua" kata Bianca lalu berdiri berniat meninggalkan Devano,namun sebelum itu.

"Nih obat lo minum,bubur nya abisin dulu biar lo sehat terus bisa mainin cewek sesuka lo tanpa meduliin keberadaan gw di sini" Bianca meninggalkan Devano lalu berjalan ke kamar nya. Hari ini mood Bianca hancur,apalagi ia sedang datang bulan.

Bianca jadi teringat dengan abang nya. Hari ini adalah hari keberangkatan Reno. Bianca langsung bangkit dan bersiap menyusul Reno ke bandara. Ia sudah diberi tau oleh kakak nya kalau jam penerbangan nya jam 6 sore sedangkan ini baru jam 2 siang,jadi Bianca bisa bersiap dengan santai.

Sedangkan Devano di kamarnya terdiam mengingat ucapan Bianca tadi. Bianca benar. Ia sudah menikah dan tak seharusnya ia seperti ini. Apalagi dia sudah berjanji pada Reno dan kedua orang tua Bianca.











NIKAH?!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang