06

479 95 18
                                    

Sejak kejadian Jinsoul dengan Sooyoung di cafe itu, hubungan mereka menjadi renggang. Kini Sooyoung sedang berada di cafe yang sama dengan kejadian itu. Merasa kehilangan arah tentang keadaan sahabatnya.

Entahlah yang ada dipikiran Jinsoul sekarang, Sooyoung masih bingung sampai sekarang.

"Sebenernya dia kenapa sih.." Sooyoung memijat pelipisnya. Sooyoung muak merasa seperti ini, Jinsoul membuatnya khawatir setengah mati.

"Kalo ayahnya mukul dia lagi gimana coba? Mana tuh anak dihubungin gabisa."















"KAK SOOYOUNG!"








"ANJRIT."













"Hehehe sorry ngagetin."

Sooyoung memutar bola matanya malas.

"Gue kira siapa."

"Jungeun adek Kak Sooyoung tercinta." Jungeun mengibaskan rambutnya, berusaha menggoda kakak kelasnya itu.

"Gak sudi gue punya adek kaya lo."

"Kok gitu." Jungeun cemberut mendengarnya.

"Udah pesen es teh sana satu, gue bayarin. Gausah cemberut kek gitu lagi."

Senyum Jungeun merekah mendengarnya, Jungeun segera mencium pipi Sooyoung sekilas dan kabur kearah kasir.
















"KIM JUNGEUN!!!"






























"Jadi, lo galau kenapa dah?" Tanya Jungeun yang kini berada didepan Sooyoung, sambil menyeruput es tehnya itu.

"Gue gak galau."

"Mata lo gabisa bohong, kak."

"Ck, gak gitu."

Jungeun menghela nafasnya kasar, susah.

"Gue punya sahabat." Lanjut Sooyoung.

"Gue?"

"Bukan lo."

"Kirain hehehe, jangan kaku amat lah serem banget lo kak kalo begini." Balas Jungeun sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue bingung banget, Eun. Gue kan punya sahabat dari SD, akhir-akhir ini dia jauhin gue."

"Eum.. Sahabat?" Tanya Jungeun.

"Iya, gue sama dia deket banget kaya kakak-adek. Tapi akhir-akhir ini dia beda."

"Ah, terus?"

"Kira-kira kenapa ya.. Terakhir dia meluk gue sambil nangis, katanya capek. Emang keluarganya keras banget sama dia jadi gue berusaha selalu ada buat dia. Gue mau lindungin dia." Jelas Sooyoung sambil menunduk.

Jungeun berpikir keras, tidak mungkin sahabat Sooyoung itu menjauh tanpa alasan.














"Oh! Kayaknya gue tau kenapa." Balas Jungeun tiba-tiba.

"Kenapa? Gimana?" Sooyoung segera duduk tegap dari kursinya dan siap mendengarkan jawaban Jungeun.
















"Coba lo pikir deh, gimana kalo maksudnya dia itu 'capek' dalam hal lain?" Jawab Jungeun.











"Hah? Maksudnya?"








"Capek kalo selama ini dia sayang sama lo diem-diem.."












Sooyoung menaikan salah satu alisnya. Bingung.

confusing love; [lipsoul, chuuves]Where stories live. Discover now