08

158 19 3
                                    

Selamat membaca, Crazy Rich Squad👑

Bacanya sampai paling bawah ya, Crazy Rich Squad. Karena ada info penting di sana.
Terima kasih☺️

👑👑👑

"Sya, Cit, besok datang ke gala premire film ini yuk."

Fey bergabung duduk kembali di antara kedua sahabatnya lalu menunjukkan layar gadgetnya. Sebuah flyer jadwal promo film terlihat di sana.

"Di tunjungan plaza? Gue sih oke, enggak tahu kalau Ersya," jawab Citra.

"Ersya ada kencan sama gue. Lagian kenapa sih lo tumben banget ngajakin keluar pas malam minggu. Enggak ada teman kencan lo?" sahut Aldo yang nampak tidak peduli lantaran tangan dan matanya sibuk dengan MacBook di depannya. Padahal telinganya sudah diatur ke skala waspada, penasaran dengan rencana yang Fey buat.

"Lagi stres gue. Lagipula udah lama kita enggak hangout bertiga. Kalian berdua bisa skip lah kencannya. Toh kencan berkali-kali juga enggak ada yang berubah, status kalian tetap sama. Just friend. Basi, ah," sindirnya.

Ersya terkikik geli. Perkataan Fey memang benar adanya. Entah apa yang membuat Aldo dan dirinya mempertahankan status ini, mungkin karena sama-sama sudah terlanjur nyaman berteman. Entahlah. Ersya sendiri juga tidak tahu.

"Ya udah deh, gue ikut. Gue juga penasaran nih sama dia, kayaknya aktingnya bagus banget. Kalau gitu, berangkatnya jam berapa?" putus Ersya yang disambut dengan senyum puas dari Fey dan tatapan sendu dari Aldo. "Kan bisa minggu malam, Do. Lo juga enggak bosen apa jalan sama gue terus? Cari yang lain, dong," lanjutnya.

"Hati gue udah stuck di lo, terus gue harus gimana?"

"Yaelah bucin enggak bikin lo kenyang, Nak." Dave menimpali sambil menepuk pundak Aldo, seolah menguatkan.

"Berangkat siangan aja, ya. Gue jemput kalian. Itu gala premiere-nya jam dua soalnya."

"Oke, deh," balas Ersya. Sementara Citra mengangguk.

"Kita nginap di sini aja, ya," kata Ersya yang lebih terdengar seperti pemberitahuan bukan penawaran.

Dua orang yang termasuk dalam sebutan kita dari Ersya, mengangguk menyetujui.

"Ngapain?" Dave bertanya, murni karena penasaran. Pasalnya, Citra, Ersya, dan Fey tidak pernah menginap lengkap bertiga di rumah pribadi milik Aldo yang kini menjadi basecamp bagi IGG.

"Ngerjain AD-ART, lah. Ngelembur. Emang lo mau ngerjain sendiri?"

"Kan bisa di rumah masing-masing."

"Lo kayaknya enggak suka banget kita nginap di sini. Kenapa? Takut cewek-cewek lo cemburu gue dekat-dekat sama lo?" tuduh Fey, sepenuhnya mencibir. Wajar saja jika dia menyimpulkan demikian. Lantaran tidak hanya sekali, dua kali, namun berkali-kali Dave putus dengan pacarnya karena Fey dianggap terlalu dekat dengan Dave. Ya, meskipun Dave dekat dengan semua perempuan dan siapa pun yang menjadi kekasihnya pasti sudah tahu konsekuensi menjadi kekasih Dave yaitu harus siap diselingkuhi, namun keberadaan Fey benar-benar ancaman besar.

"Dih, enggak." Dave membantah.

"Udah izin belum?" Bryan bertanya.

Ersya menjawab, "Fey sama gue udah. Citra belum kayaknya."

"Ini gue lagi mau nelepon Bunda," kata Citra sambil mengangkat gadgetnya sebagai pertanda.

"Apa mau gue yang minta izin ke Bunda?"

CIRCLEWhere stories live. Discover now