10🔪

6.1K 771 74
                                    

Jake datang menggunakan mobil milik ayahnya. Ia tidak memiliki kendaraan pribadi meskipun memiliki uang yang banyak, kendaraan orang tua lah yang ia gunakan.

Orang-orang terkejut melihatnya, ia kan selalu datang dengan Jay atau dengan Heeseung.

Sebenarnya Jake terpaksa membawa mobil karena Jay tidak mau menjemput nya. Karena jarak dari markas ke rumah nya sangat lah jauh.

"Kagak ada gitu mobil yang paling murah?" Tanya Niki tiba-tiba.

"Kalau pun ada, mana mungkin pake itu mobil. Lagian itu yang paling murah dari semua koleksi bokap gw." Ujar Jake malas.

Niki bingung dengan bawaan Jake. "Hyung mau nembak siapa?"

"Nembak? Cari mati dong gw."

"Bukan nembak pake pistol maksud gw, hyung mau nyatain perasaan?"

Jake mengangguk, ia membawa sebuket bunga dan buket coklat. Tentu saja untuk membawa Sunghoon lebih dalam masuk ke perangkap nya.

"Lah siapa?" Tanya Jay tiba-tiba.

Heeseung paham, Jake mungkin akan menjebak Sunghoon lebih dalam. Seperti percakapan mereka 5 hari yang lalu.

"Sunghoon."

Tepat saat Jake mengatakan nama Sunghoon, si pemilik nama datang.

Detik kemudian Jay, Niki dan Nicholas paham maksud dari Jake.

Jake langsung menghampiri Sunghoon, ia mengabaikan ekspresi para kekasih Sunghoon.

Sunghoon sendiri bingung dengan Jake yang datang membawa bunga dan cokelat, jangan lupa senyum tampan si pemuda bersurai hitam itu.

"Pagi Sunghoon." Sapa Jake.

"Pa- pagi juga." Balas Sunghoon kaku.

"Emm gw mau ngomong sesuatu. Sorry kalau gw kurang romantis, apalagi ini cepet yah. Lu mau kan jadi pacar gw? Kalau diterima ambil dua-dua nya, kalau nolak ambil buket cokelat aja."

Sunghoon terkejut mendengarnya, bahkan semua mahasiswa disana pun terkejut. Mereka yang di dalam kelas langsung keluar untuk melihat kedua primadona universitas.

Sunoo langsung menghampiri kekasihnya. "Apa berarti Sunghoon hyung bakal ditangkep bentar lagi?"

Niki langsung menatap yang lebih tua. "Engga kek nya."

Jay, Nicholas, Heeseung langsung menatap si pemuda yang berasal dari Jepang. Apa maksud dari perkataan nya?

"Hyung-deul bisa liat tatapan Jake hyung kan? Itu tatapan ketertarikan, tapi Jake hyung terus ngelak. Tugas nya lebih susah karena Jake hyung bukan fokus nangkep sama ngumpulin bukti, dia cuman fokus sama seorang Park Sunghoon." Jelas nya.

Memang benar, tatapan Jake terlihat tertarik pada Sunghoon. Bukan tertarik pada kelicikan atau permainan Sunghoon, tapi ketertarikan yang akan menimbulkan rasa cinta.

"Lagian nasib mereka sama." Ujar Jungwon tiba-tiba. "Percaya deh sama Jungwon sama Niki. Jake hyung engga bakal nangkep Sunghoon hyung terus di bawa ke kantor polisi, bakal tetep di tangkep sih, tapi yah gitu."

Mereka langsung menatap Jake dan Sunghoon. Si manis masih terkejut, baru kemarin malam Nami mengatakan keduanya berpacaran.

"Your answer?" Tanya Jake membuyarkan lamunan Sunghoon.

"This is too fast. But, well I accept you."

"Tapi dua buket nya engga diambil."

Sunghoon langsung mengambil dua benda yang Jake sodorkan. Si pemuda Shim langsung memeluk nya.

Keduanya bersmirk. Kenyataan nya Sunghoon sudah masuk ke perangkap Jake lebih dalam.

"Kookie Hyung!!!!" Jungwon langsung berteriak saat sampai di markas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kookie Hyung!!!!" Jungwon langsung berteriak saat sampai di markas.

"Kookie Hyung, Jake hyung engga jomblo lagi!!!"

Jake terkejut mendengarnya, ia langsung mengejar Jungwon yang menghindari nya.

"Eitsss Hyung mau kemana?" Junghyung langsung mencegah paman muda nya itu. "Ajarin Jungie matematika, kalau engga Jungie laporin hyung ke appa."

"Nanti dul-"

"App-"

"Iya iya, gw ganti baju dulu. Sono lu siapin buku nya." Ujar Jake pasrah.

Ia pergi ke kamar nya, meninggalkan anak paman nya tersebut.



To be continued....

[✓] Psycho || JakehoonWhere stories live. Discover now