23🔪

6.5K 778 62
                                    

Sudah 2 bulan Sunghoon tinggal di mansion milik Jake, hubungan keduanya pun semakin dekat, benar-benar seperti kekasih.

Dan sudah 2 bulan, 12 mantan kekasih Sunghoon hilang entah kemana. Sunghoon tidak di periksa oleh kepolisian karena status nya hanya mantan kekasih, lagi pula Jake sudah menyogok para polisi itu.

Anak satu-satunya keluarga Shim tersebut, sedang menunggu kekasihnya di mobil. Pengobatan Sunghoon di berhentikan, lagi pula percuma saja.

Si manis datang dengan wajah kesal. "Jake."

Jake hanya berdehem, ia menebak kalau Sunghoon akan bertanya tentang kedua belas mahasiswa-mahasiswi yang hilang.

"Mereka di bunuh lu kan?"

Ia langsung mengecup singkat bibir Sunghoon. "Iya, lu kan engga bisa bales, jadi gw yang bales."

"Tapi gw yang punya dendam."

"Masih ada satu kok, I'm on the other side for you."

"When?"

"Kapan, apa nya"

Sunghoon berdecak kesal, ia mengalungkan tangannya di leher Jake, keduanya langsung berciuman sebentar.

"Nanti gw kasih tau." Jake mengecup singkat bibir kekasihnya.

"Kenapa lu milih Jake sih, padahal gw lebih kaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa lu milih Jake sih, padahal gw lebih kaya."

Sunghoon yang dipojokkan hanya diam. "Bukan kayak miskin nya..."

Cklekk 

"Belum mulai?" Tanya seseorang yang baru saja masuk, ia membawa gelas berisi whisky.

Pemuda yang menyudutkan Sunghoon langsung menoleh ke belakang. "Lu?" Saat menatap ke arah depan, Sunghoon menodong kan pisaunya.

"Wauu psychopath couple?"

Jake langsung menendang tulang kering si pemuda yang bernama Lim Soojin.

Namanya juga psikopat, cara pembunuhan nya selalu sama. Dan Sunghoon selalu memulai nya dengan menusukkan pisau ke belakang kepala.

Soojin langsung tersungkur, dirinya masih sedikit sadar.

Sunghoon langsung menghampiri Jake, dengan tangan yang masih memegang pisau yang di lumuri darah. "Thanks." Ia mengecup singkat bibir kekasihnya itu.

"Mau ikut nyiksa?"

"Engga, itu kan mangsa terakhir lu." Jake memilih duduk di kursi yang ada di ruangan gelap tersebut, menyandarkan tubuhnya sembari sesekali meminum whisky di gelas.

Sunghoon hanya mengedikkan bahunya. Ia memperhatikan mantan kekasihnya yang tersungkur. "Masih inget kejadian waktu SMA, dimana lu mau ngelecehin siswa pendiem?" Tanya nya pada Soojin.

Pemuda Park tersebut langsung berjongkok. "Itu gw, Park Sunghoon."

"So- ssorry..."

"Maaf? Engga semudah itu." Sunghoon langsung menusukkan pisau nya lagi ke kepala Soojin. Merobek pipi Soojin, memotong lidah Soojin, merusak wajah Soojin.

Jake hanya menonton tanpa meminat membantu si manis.

"Jakeu, liat deh cute kan?" Sunghoon memperlihatkan dua bola mata Soojin.

"Mendingan mainin jantung." Gumam Jake yang membalas perkataan hanya dengan senyuman.

Berbeda dari biasanya, Sunghoon membelah dada Soojin sampai perut. "Jakeu, jantung nya engga detak. Padahal kan di jual-"

"Engga ada yang mau beli jantung kotor."

Sunghoon mengangguk saja. Usus mantan kekasihnya langsung di keluarkan, ia lilitkan ke leher Soojin.

Pemuda manis itu langsung mencuci tangan nya di wastafel yang ada di ruangan tersebut, lalu berjalan ke arah arah Jake.

"Happy?"

Sunghoon duduk di pangkuan sang dominan, tangan nya mengalung di leher Jake, mengangguk semangat.

Keduanya berciuman, Sunghoon bisa merasakan whisky dari mulut Jake. Setelah berciuman, dirinya langsung menyandar di dada Jake.

"Ahjussi Lee!!"

"Iya tuan muda, perlu sesuatu?" Tanya tuan Lee Hyun.

Jake mengangguk, lalu menunjuk Soojin menggunakan dagu nya. "Potong tangan, kaki sama kepalanya. Terus kasih ke anjing penjaga, kecuali kepalanya. Tulang sama kepala nya taruh di depan rumah nya." Jelas nya yang langsung diangguki Lee Hyun.

Pria paruh baya tersebut langsung menyuruh orang-orang melaksanakan perintah tuan muda mereka.





To be continued....

[✓] Psycho || JakehoonWhere stories live. Discover now