Chapter 19 - Again

814 129 46
                                    

Sorry ya agak telat up, soalnya dua Minggu kemarin ada UTS. Sebenernya ada UTS ataupun gaada aku biasanya tetep bisa up minimal seminggu sekali sih, cuma untuk cerita Perfect Slave ini sedikit tidak memungkinkan. Tahulah... cerita ini seberapa darknya...

Dan aku tidak bisa mengerjakan dua hal yang dark secara bersamaan, yaitu cerita ini dan juga UTS-ku, sama-sama butuh otak yang encer😂😂

Oh iya, mungkin gak butuh sampai 5 chapter lagi Perfect Slave dah ending kok. Makasih banyak ya yang udah ngikutin cerita ini sampai sekarang. Sabar banget kalian semua yang baca ini, alias mau aja baca FF Taeny yang gaada manis-manisnya 😌

_______________________

Taeyeon sedang menyusuri apartemen yang mulai sekarang akan ia tinggali bersama Jessica. Ia berjalan mengendap-endap selama mengunjungi ruang dapur, ruang tengah, hingga kini ia mengintip dengan menyembulkan kepalanya di pintu kamar Jessica. Gadis itu sedang menata ruang kamarnya sendiri.

"Kenapa kau menginitip-ngintip seperti itu? memangnya kau pencuri?" Tanya Jessica kemudian diakhiri kekehannya.

"Hehehehe.." Akhirnya Taeyeon menujukkan seluruh badannya pada Jessica dan mendekat pada gadis itu yang kini duduk di ranjangnya.

Jessica menggenggam tangan Taeyeon yang kini duduk di sampingnya, kemudian menatapnya lembut. Taeyeon yang ditatap Jessica seperti itu apalagi dengan jarak sedekat itu pun hanya bisa tersenyum canggung.

"Apa tidurmu sudah cukup?" Tanya Jessica sembari mengelus lembut kepala Taeyeon dan gadis itu hanya mengangguk. Mereka baru sampai semalam dan ia yakin Taeyeon akan merasakan jetlag.

"A-aku ingin pipis... tapi aku takut." Ujar Taeyeon dan Jessica tersenyum kecil menanggapi itu.

"Ayo, aku akan mengantarmu." Jessica berdiri dari tempat duduknya dan menggandeng Taeyeon mengajak gadis itu untuk ke toilet.

Jessica pikir Taeyeon minta ditemani hanya sampai di depan pintu kamar mandi. Akan tetapi ternyata Taeyeon memaksa agar ia menemani hingga ke dalam-dalamnya. Artinya Jessica kini sedang berdiri mengamati Taeyeon yang sedang duduk di closet. 

Setelah selesai membuang air kecilnya, Taeyeon kini berjalan mendekati bathtub. Ia perlahan dan takut-takut melihat apa yang ada di dalamnya. Seketika ia bernafas panjang dan lega setelah tahu bathtub itu kosong. Jessica pun yang melihat keanehan Taeyeon dibuat heran hingga salah satu alis tipisnya terangkat.

"Ada apa?" Tanya Jessica lembut pada temannya tersebut.

"Eomma juga tidak ikut ke sini, ku kira hanya Yuri yang tidak ikut." Jawab Taeyeon senang.

Selama berada di rumah Tiffany, Taeyeon selalu merasa ketakutan akan bayang-bayang yang mana dia tidak bisa membedakan apakah hal yang dilihatnya adalah nyata atau bukan. Ia merasa Yuri selalu mengintainya, selalu mendengar Tiffany yang sedang menyiksa kakaknya, ataupun sang Ibu yang senantiasa menunggu di bathtube dan bersiap mencelupkan kepalanya ke air. Itulah yang ia lihat selama ini, namun ia rasa tak akan melihatnya lagi setelah meninggalkan rumah Tiffany.

"Aku senang berada di sini, Sica-yah.." Ucap Taeyeon yang membuat Jessica terdiam dan haru. Ini kali pertama Taeyeon kembali memanggil nama aslinya, karena sebelumnya Taeyeon memanggilnya masih dengan nama kecilnya dulu, yaitu Isabel.

"Tentu saja, kau harus senang. Karena aku sudah jauh-jauh membawamu ke sini. Tapi, setiap seminggu sekali kau harus menemui dokter, aku akan selalu menemanimu. Kau mau kan?" Ucap Jessica dan langsung mendapat anggukan semangat dari Taeyeon.

_____________________________

Beberapa bulan kemudian...

Keadaan Taeyeon semakin berangsur membaik. Bahkan meskipun masih rutin melakukan terapinya, Taeyeon sudah bisa berjalan-jalan keluar dan juga mendapat sebuah pekerjaan di salah satu bar yang terletak tak jauh dari Berkeley University, tempat di mana Jessica mengenyam pendidikan.

PERFECT SLAVE (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang