25

161 31 8
                                    

"KIM MINGYU!"

Wonwoo udah teriak-teriak di bandara sambil lari-lari nyariin Mingyu. Orang-orang pada ngeliatin tapi Wonwoo gak peduli.

Wonwoo cuma kepengen ketemu Mingyu.

"MINGYU!"

"Mingyu!"

"Ming..."

Wonwoo capek. Udah 30 menit dia muter-muter bandara tapi gak nemuin sosok Mingyu dimanapun. Akhirnya Wonwoo jongkok dan nangis kenceng sambil meluk lututnya, bikin orang-orang di sekitarnya panik dan ngerubungin dia.

"Permisi, permisi."

"Ada apaan sih rame banget?"

"Misi dong, orang ganteng juga mau liat."

Dan begitu berhasil nerobos kerumunan manusia yang kepo tapi gak nolongin itu, sosok itu langsung ngedengus sebel.

"Orang nangis bukannya di tenangin malah ditontonin gimana sih?"

Sosok itu jongkok di depan Wonwoo dan nepuk pundaknya Wonwoo.

"Hey. Kamu kenapa?"

Wonwoo gelengin kepalanya tapi tetep gak mau angkat kepalanya.

"Kalo gapapa kenapa nangis coba? Nih ya, kata emak saya, eh, maksudnya mama saya, nangis itu pasti ada alasannya. Gak mungkin dong tiba-tiba nangis-"

"Berisik!" Wonwoo yang gedeg dengerin orang ini ngoceh gak tau kondisi pun angkat kepalanya. "M-mingyu?"

"Lah? Wonwoo?"

Wonwoo natap Mingyu lama. Mukanya udah sembab gak karuan.

"Mingyu..."

Yang dipanggil pun senyum tipis.

"Kena-"

BUAGH!

Wonwoo jedotin kepalanya ke kepala Mingyu.



***


Mingyu cemberut sambil ngusapin kepalanya pake kantong es yang dikasi salah pengunjung. Abisnya dia kasian, apalagi Wonwoo kekuatannya kayaknya gak main-main, bikin pengunjung lain meringis dan langsung kabur karena takut sama Wonwoo.

Wonwoo sendiri?

Si kembar kedua itu lagi duduk di sebelah Mingyu sambil ngelipet tangan di depan dada.

"Won, udah ih jangan diliatin gitu lah."

"Diem."

Mingyu makin manyun lah digituin sama Wonwoo.

Wonwoo sendiri ngeliatin jidatnya Mingyu yang udah benjol, padahal jidatnya Wonwoo sendiri malah gapapa.

Wonwoo ngehela nafas terus berdiri.

"Won-" Mingyu ikutan berdiri tapi Wonwoo langsung noleh dan natap Mingyu tajam.

"Diem. Duduk situ."

Mingyu cuma bisa nurut kayak anak anjing dan nungguin Wonwoo yang pergi gak tau kemana.

Ternyata Wonwoo pergi ke toko obat yang ada di bandara, beliin salep buat benjolnya si Mingyu.

Wonwoo ambil alih kantong es dari tangan Mingyu, ambil tisu buat ngelap sisa-sisa airnya terus ngolesin salepnya pelan-pelan.

"Kabur gak akan selesaiin masalah Mingyu."

Mingyu natap Wonwoo dengan penuh rasa bersalah.

"Mau gimana lagi Won. Aku udah gak punya muka buat nemuin Changkyun sama Wooseok. Apalagi orang tua kamu."

Wonwoo diem. "Tuh muka kamu masih ada kok. Jidatnya aku bikin benjol juga."

Mingyu ketawa pelan. "Won, lagi serius nih."

"Pengen banget diseriusin."

Ini Wonwoo sama Mingyu jiwanya ketuker apa gimana sih?

"Ming, dengerin aku." Wonwoo ngehela nafas. "Semua ini karena papa kamu, jadi kamu gak perlu ngerasa bersalah dan ngejauh kayak gini."

"Tetep aja Won. Aku anaknya papa. Aku juga ikut andil sama rencananya papa Won."

"Tapi kamu terpaksa kan?"

"Iya, aku terpaksa, tapi Won, aku secara sadar ngikut sama rencananya papa."

Wonwoo lama-lama kesel sama Mingyu. "Jadi ini pilihan kamu? Pergi gitu aja?"

Mingyu diem terus ngangguk pelan bikin Wonwoo makin emosi.

"Ya udah, pergi sana! Percuma aku capek-capek ke sini buat ngejar kamu!"

"Wonwoo!"

Percuma, Wonwoo udah lari ninggalin Mingyu yang cuma bisa natap sendu.

"Maaf Won."



Kira-kira, Meanie berlayar apa karam?
:')

kembar tiga✔✔Where stories live. Discover now