Delapan

151 30 3
                                    

Sepertinya, rencana Winwin tidak bisa berjalan mulus. padahal ia sudah tahu akan melakukan apa saja untuk bisa mengambil perhatian Lucas dengan memiliki waktu lebih banyak berdua. namun, kedatangan Ten pagi itu ke rumah membuat dahinya berkedut kesal.

"oh iya, aku lupa memberi tahu. Ten juga ikut." Ucap Lucas santai. "Kebetulan, hari ini Ten juga mengambil cuti. ya kan, ten?"

Ten hanya bisa mengangguk sambil tersenyum lebar, sepertinya girang juga karena mendapat ajakan dari Lucas untuk sama-sama piknik ke gunung.

Rencananya mereka hanya akan mendatangi sebuah tempat rekreasi semacam hutan lindung yang tidak jauh dari kota, jadi Lucas pikir tidak ada salahnya juga mengajak Ten, yang sekalian mencari spot syuting yang oke untuk program outdoor akhir pekan acara talkshow mereka.

Winwin duduk di bangku belakang, sedangkan Lucas dan Ten di bangku depan. Perjalan menuju kawasan wisata di pegunungan itu memakan waktu yang cukup lama, tapi untungnya Lucas memilih pagi hari untuk berangkat hingga mereka tidak perlu terjebak macet. Dalam waktu kurang dari dua jam, pemandangan berubah menjadi hamparan pohon cemara.

Tidak lama, kawasan wisata yang dimaksud pun terlihat.

"Kalian duluan saja. aku ambil drone dulu." Ucap Lucas saat ia memberhentikan mobilnya.

"aku bantuin..." Ten menawarkan diri. "Winwin duduk saja dulu disana." tunjuknya pada sebuah tempat untuk duduk-duduk bagi pengunjung.

Winwin hanya memalingkan wajah. tentu saja ia kesal karena Ten pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Lucas.

"Hah!" Winwin menghembuskan napas panjang.

💙💙💙

Lucas dan Ten kembali membawa sebuah drone beserta remote pengontrolnya.

"Yuk." sahut Lucas, dan Winwin mengangguk mengikuti dari belakang.

Mereka kemudian berjalan, melewati jalan setapak menuju kawasan hutan.
Sampai di satu titik pemberhatian, Lucas lalu menaruh drone nya di tanah.

"Sekarang aku terbangkan drone nya ya.. dengan ini kita bisa melihat monyet-monyet yang mungkin bersembunyi di atas pohon sana." ucapnya kemudian dengan kedua tangan memegang remote pengontrol yang juga telah dilengkapi dengan layar yang langsung terhubung langsung dengan kamera pada drone tersebut.

Winwin yang semula hanya berbasa-basi ingin mengetahui kegunaan benda tersebut, terpesona ketika empat baling-baling yang ada di setiap sisi tubuh drone tersebut bergerak dengan kencang dan mengangkatnya untuk terbang.

"Keren!" seru Winwin.

"Coba arahkan ke sana, Lucas." Tunjuk Ten yang tentu saja sudah terbiasa dengan drone sama seperti Lucas pada satu sudut yang sepertinya banyak dihuni oleh para monyet liar.

"oke." Dengan lihai, Lucas memainkan tuas pada remote pengendali hingga drone miliknya bermanuver di udara, mengikuti arah yang Ten tunjuk.

"Sambil jalan, yuk!" ajak Lucas lagi, lalu melangkahkan kakinya sambil tetap memperhatikan pencitraan dari tangkapan lensa kamera drone di layar remote nya.

💙💙💙

Matahari kian meninggi jelang siang, tapi gumpalan awan sayangnya juga semakin banyak. Ten memandang ke arah langit yang ditutupi oleh pepohonan cemara yang tinggi. "Sepertinya sudah mulai mendung."

"iya, sepertinya mau hujan."

Lucas menggerakkan tuas pada remote pengontrol drone untuk menurunkan alat satu itu dari ketinggian. Namun, ketika ia mengadah, tiba-tiba langit seakan runtuh. petir bergemuruh kencang, diikuti dengan suara-suara alam yang menjerit.

Butir-butir air hujan turun dengan deras. seperti diguyur tanpa persiapan, bahkan saat itu Lucas masih menurunkan drone nya.

"Winwin, ayo cepat!" serunya kemudian pada Winwin yang mempercepat langkah di belakang. sedangkan bersamanya sudah ada Ten yang juga ikut berlari.

💙💙💙

"Winwin mana?" Ten menolehkan pandangannya ke belakang pada pengunjung lain saat ia menyadari bahwa winwin terpisah dari mereka dan mungkin tenggelam di antara kerumunan.

"pegang ini." Ucap Lucas terburu-buru sambil menyerahkan Drone beserta remote-nya pada Ten. "Aku cari Winwin dulu"

Fake Princess (End) ~ Luwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang