Side 17.

5.5K 649 50
                                    

Happy reading...

Typo bertebaran...








...

Sebenarnya apa yang sedang pria manis itu pikirkan, sedari tadi hanya menatap etalase di cafe Doyoung dengan penuh minat.

Membuat Renjun yang sedang mengungsi di cafe Doyoung menatapnya curiga.

"Hmm, anda mau pesan apa?"

Pria manis itu pun berdiri, menatap Renjun.

"Tuan?" Ucap Renjun Risih, "ada mau pesan kue?"

Taeil, pria manis yang baru saja datang dari seoul itu tersenyum cerah, sungguh betapa hebatnya pemilik cafe ini dalam hal membuat kue.

"Aku mau, Stowberry short cake itu utuh dan segelas teh hijau."

Renjun mengangguk, lalu dengan lihai mulai menyiapakan pesanan sang pelanggan.

Jaemij, yang melihat ada orang baru di cafenya pun mencoba memberi arahan, "Tuan, silahkan bayar disini."

Taeil yang sempat bingung karena pemuda bername tag Renjun itu tidak memberi tau nya, kini mulai berjalan kesamping.

"Totalnya 150 Won."

Kepala Taeil mengangguk, lalu menyerahkan kartu kreditnya pada Jaemin.

"Pesanan anda akan kami antarkan nanti." Ucap Jaemin sambil tersenyum ramah.

Membuat Taeil tak bisa berkedip, sangat mempesona.

Pandangan mata Taeil jatuh pada sofa nyaman di sudut ruangan yang langsung menghadap keluar, mungkin itu tempat yang cocok untuknya.

Helaan nafas keluar dari celah bibir Taeil kala sudah dapat mendudukkan pantatnya pada sofa nyaman berwarna hijau itu. Memperhatikan sekilas saja Taeil tau jika cafe ini mengusung konsep Garden.

Sangat cocok untuk melepas penat.

"Pesanan anda, Tuan."

Taeil mendongak, sekali lagi dia dibuat tak percaya. Sungguh kenapa semua pekerja di cafe ini begitu tampan dan sangat mempesona?

"Tuan?"

Taeil tersentak, lalu tersenyum kikuk, "iya, terimakasih....?"

"Jeno, nama saya Jeno."

"Ah, terimakasih Jeno."

Jeno mengangguk, lalu pamit undur diri.

Ketika sedang asik memakan kue enak yang entah buatan siapa itu, tiba tiba bel pintu berbunyi, mengalihkan perhatian Taeil.

"Jeno bantu Mark mengambil bahan bahan di bagasi." Ucap pria manis yang baru saja membuka pintu.

Taeil terpengah, bagaimana bisa manusia semanis itu hidup di dunia ini? Lihat mata mirip kelinci itu, sangat mengemaskan.

Seakan membuat semua orang tersedot dalam keindahannya.

Lalu pupil mata Taeil berbinar kala melihat orang yang ia cari.

"JOHNNY!" Teriak Taeil antusias.

Membuat semua orang yang ada di depan sana menoleh ke arah nya, seketika Taeil merasa kikuk.

"Oh, Taeil." Balas Johnny sambil menghampirinya.

"Sejak kapan kau sampai, honey." Ucap Johnny sambil membubuhkan ciuman pada pucuk kepala Taeil.

"Baru saja."

Melihat interaksi kedua orang kedepannya membuat Doyoung tersenyum bahagia. "Oh, apakah ini yang kau ceritakan, John?"

Johnny mengangguk mantap, "Cantikkan?"

Mendengar hal itu Taeil menjadi malu. Wajah putihnya pun kini telah di hiasi semburat merah muda walau tipis.

Doyoung mengangguk, "Cantik. Ah, perkenalkan namaku Doyoung, pemilik tempat ini." Ucap Doyoung sambil mengulurkan tangan.

"Taeil, tunangan Johnny." Jawab Taeil malu malu sambil membalas uluran tangan Doyoung.

"Oh, iya semoga kau suka kue buatanku dan para putraku di sini."

Taeil tersenyum, "Kue disini sangat enak."

Doyoung tersenyum senang. Lalu kemudian menyuruh pasangan itu duduk kembali seraya dia memanggil Mark.

Karena tadi Mark memindahkan bahan bahan, jadi mungkin sekaranh putranya itu sedang ada di dapur.

"Mark." Panggil Doyoung saat melihat sosoknya. "Calon ibumu sudah datang."

Mark meneloh, di letakkannya bahan terakhir yang dipindahkannya pada rak atas bagian coklat.

"Apa dia baik?" Tanya Mark.

"Iya, kalau menurut papa sih."

Mark tersenyum, seminggu bersama ayahnya Mark baru tau kalau Johnny itu orang yang pengertian. Walau mengenai kejadian dibuangnya Mark, Johnny tak mengetahuinya.

Kata Ayahnya, dulu ibunya bilang jika sudah membunuh Mark, maka dari itu Johnny tidak lagi mengejar Taeyong.

Dan sekarang Ayahnya baru tau kalau dia masih hidup dari Doyoung beberapa bulan lalu, membuat pria itu langsung pergi mencarinya.

Seketika hati Mark menghangat.

"Jadi, kau mau bertemu?"

Mark mengangguk, "Tentu."





...

Manis manis dulu baru yang asem kecut ama sepet...



Salam manis

IAKUMA_CHAN

Dark Side [JaeDo] ✔Where stories live. Discover now