Menemukanmu

268 34 35
                                    

Tahu tidak, kenapa lebih banyak yang vote ( like ) FF ini dari pada koment?

Karena kenyataanya lebih banyak di antara kita yang diam - diam menyukai namun tidak berani mengungkapkannya
😉😅🤭

Sebelum baca di follow dulu, baru vote dan komentar

Bismilahirohmanirohim yuukk baca -_^

.
.
.
.
.

Nino sedang berada di ruang prakteknya, setelah menerima pasien dari Binazir sahabatnya mengenai derita sakit kepala yang sering ia derita, hasilnya pemeriksaan belum keluar dan nino mengabarkan besok.

Tak ada kepentingan lagi, bina pulang, karena nino harus melanjutkan pekerjaannya.

Jam sudah menunjukan waktu makan siang tapi nino melewatkannya karena puasa sunnah, dirasa ia harus berpuasa untuk menekan hawa nafsunya.
Dan menghindari berduaan bersama Hana, dan 3 hari pula Nino tak mengabari atau berkontak langsung dengan Hana. Begitupun dengan Hana tak pernah mengabari Nino terlebih dahulu.

3 hari sudah ia menjalankan sholat sunnah istikharah, ia meminta petunjuk masalah yang ia hadapi yaitu insiden terbangun bersama Hana.

Apakah jalan yang benar ia menikahi hana, atau tidak menikahi hana dan nino ingat apa yang di lakukan malam itu besama hana.

Petunjuk itu Nino dapat dari mimpi, tapi nino bingung apakah ini petunjuk dari Allah nino bingung, pasalnya ia mempimpikan berada di jepang dengan hamparan bunga sakura yang berkilauan terang, kelopak bunganya yang berkilauan itu menyapa wajah nino dan nino merasakan belaian halus dan lembut.

Nino mengetuk - ngetuk jari telunjuknya berfikir maksud dari mimpi itu apa.

Nihil

Nino tak dapat jawaban.

Cklek

Suara pintu didorong seseorang

"Permisi dokter" perawat nino masuk ke ruang kerja

"Ini ada surat undangan, sebenarnya surat ini sudah di kasih kemarin, maaf saya lupa baru ngasihnya hari ini"

"Iya ngapapa" lalu perawat itu keluar dari ruangan nino

Nino membuka surat itu dan membaca nya.
Kop surat itu berasal dari universitas tempat Hana kuliah, undangan seminar tepatnya sebagai tamu perwakilan dokter yang dapat beasiswa ke luar negeri. Nino di jadikan panutan karena berhasil dan sukses, walau tanpa orang tua kandung yang menyokong.

"Hari ini jam 3?" Kaget saat di baca waktu, tanggal dan jamnya.

"Setengah jam lagi donk"

Untung bukan pembicara jadi tak perlu di buat janji datang atau tidak, ia hanya tamu.

Lalu nino membuka snelli mwnggantung pada kursinya, keluar ruangan dan bergegas menuju tempat universitas kampus tempat Hana berkuliah.

"

Hana sedang gladi gersik untuk seminar yang bertema mengenai beasiswa kedokteran, hana melancong ke fakultas kedokteran di dapuk sebagai Mc, bukankah kemapuan hana itu sudah menyebar keseluruh kampus.

MAS NINO (Completed)Where stories live. Discover now