✧1.1✧

1.3K 172 0
                                    

Hari kedua olimpiade, hari ini sekolah Jisung tidak akan bertanding dan hanya akan menonton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua olimpiade, hari ini sekolah Jisung tidak akan bertanding dan hanya akan menonton.

"Buktikan padaku, jika kau masih layak bersekolah disini tanpa bantuanku," ujar seorang pria setengah paruh baya.

Jisung mengerutkan kening saat melihat siswa lelaki yang pernah merundung Jihan menunduk dihadapan pria itu.

"Yak, Jisung~a kau sedang apa? Ayo cepat, olimpiade akan segera dimulai," ucap Dongpyo.

"Ah nee," jawab Jisung.

Jisung pergi dengan Dongpyo kembali ke aula.

Setelah pergi dari Jisung dan Dongpyo pergi dari tempat itu. Lelaki yang bersama pria setengah paruh baya itu mendengar ucapan Dongpyo.

"Jisung? Park Jisung?" gumam lelaki itu.

Jisung dan Dongpyo sudah tiba di aula.

"Kau darimana saja?" tanya Jaemin.

"Toilet," jawab Jisung.

"Ah, Jisung~a aku dengar akan ada soal disini yang akan jadi bocoran untuk besok," ujar Dongpyo.

"Benarkah?"

Dongpyo mengangguk.

"Berarti kita harus teliti mendengarkan dan menontonnya," ucap Jisung.

"Baik, untuk olimpiade babak pemiligan kedua akan di laksanakan oleh Myeongho High School dan Busan School," ucap pembawa acara.

"Mwoya?! Babak kedua hanya dua sekolah? Heol," ucap Dongpyo.

"Sudahlah," ujar Jisung.

"Ah iya, dimana Lami?" tanya Jisung.

"Sepertu biasa, gadis itu sibuk belajar," jawab Dongpyo.

"Apa Lami tidak bosan belajar?"

"Apakah aneh, siswa sepertimu terpilih untuk olimpiade?"

"Yak, meski begini aku juga pintar dan memiliki IQ tinggi."

"Eung."

"Ah Jisung~a bagaimana jika nanti kita belajar bersama?" tawar Dongpyo.

"Bukankah tadi kau bilang bosan belajar?" goda Jisung.

"Yak! Aish..."

"Baiklah, tapi jika kau bosan belajar aku akan pergi sendiri," ucap Jisung dan Dongpyo hanya memasang wajah julid.

Jisung terkekeh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
His SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang