"Eomma, boleh aku ikut denganmu? Semuanya sudah mengetahui rahasia itu, saatnya aku pergi. Benar, bukan?"
Jisung menunduk, dia memainkan jarinya. Dihadapan krematorium ibunya dia menangis. Hanya dihadapan ibunya dia menangis.
"Semua orang membenciku," kekeh Jisung. Hari pertama dirinya kembali, hari pertama penderitaannya dimulai.
Jisung tersenyum.
"Mianhae eomma, otak bodohku muncul tadi. Aku tidak akan menyerah hingga aku menunjukkan padamu bahwa aku akan menjadi pria sukses."
"Aku pergi dulu ya, annyeong eomma."
Jisung pamit dengan melambaikan tangannya. Ia pergi dari krematorium.
Tanpa disadari Jisung, seorang pria setengah paruh baya mengikutinya.
"Sebentar lagi, sebentar lagi Jisung~a," ucap pria itu.
Jisung tersungkur karena tinjuan dari Jeno.
"Cih! Kau berdrama di hadapan Renjun?! Memalukan!" ucap Jeno.
"Aku tidak melakukan apapun," elak Jisung.
"Bodoh! Dengan kau menyuruhnya menjauhimu sama saja kau mencari perhatiannya. Drama apalagi yang akan kau lakukan?!"
"Aku tidak seperti itu!" bentak Jisung.
Jeno kembali meninju rahangnya, belum tinjuan dari Jeongin tadi pagi pulih. Jisung kembali mendapat tinjuan dari Jeno yang lebih menyakitkan daripad Jeongin.
"JISUNG! Lee Jeno apa yang kau lakukan?!" ujar Tiffany.
Sepulang kerja dia sudah disuguhi pertengkaran kedua putranya.
Jeno nampak berpikir untuk mengatakannya atau tidak. Tapi Jeni akhirnya mengurungkan niat untuk mengatakannya.
"Apa yang akan kau katakan hyung?" batin Jisung.
Jeno pergi begitu saja.
"LEE JENO! KAU AKAN KEMANA?! AISH ANAK ITU SEMAKIN NAKAL!"
"Eomma..."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Smile
Fanfiction-SUDAH TAMAT- [ park jisung with his secret ] Dibalik senyum itu ada rahasia yang ia simpan dengan baik. [ꜱᴛᴀʀᴛ : 5 februari 2021 >ᴇɴᴅ : 9 Januari 2022 ] ©Rrantomato