𝟸𝟼; ᴀᴄᴄɪᴅᴇɴᴛ

171 33 11
                                    

Senyuman milik Yuqi kembali terbit. Entah sudah berapa lama bibir indahnya tak pernah melengkung seindah ini. Yuqi tak bisa lagi menahan bibir nya untuk tidak tersenyum saat ini.

Kini mereka berdua tengah menikmati ice cream di salah satu kedai ice cream terkenal di kota itu. Yuqi masih memakan ice cream ke tiga nya sedangkan Lucas hanya memandangi gadis itu.

Merasa di perhatikan, Yuqi menoleh. "Kenapa?"

Lucas menggeleng sambil tersenyum. "I'm lucky to have you."

Yuqi tertawa, meledek perkataan Lucas barusan yang sangat menggelikan di telinganya. Lucas pun diam saja, sudah tau reaksi gadis itu akan seperti itu.

"Eeewww!"

Yuqi mengejek cowok itu namun ia tetap tersenyum mendengar ucapan Lucas. Lucas sendiri hanya terkekeh pelan dan memandang Yuqi dengan berpaku tangan.

"Kenapa sih?" Yuqi bertanya karena gemas melihat tingkah Lucas.

"Lo banyak makan banget ya." Ledek Lucas balik berhasil mendapat bogeman dari Yuqi.

"Ngebales nih ceritanya?" Yuqi menatap Lucas dengan senyuman miringnya. Lucas terkekeh dan mengangguk.

"Kok bisa ya, lo mau jadi pacar gue?"

Yuqi memandang wajah Lucas dengan salah satu alis yang naik, ia mendekatkan wajahnya. "Oh, gamau nih?"

"Ya engga gitu!" gemas Lucas sambil mencubit pipi Yuqi.

Yuqi yang biasa akan marah malah terkekeh pelan. Ia pun menatap ice cream nya dan mengaduk-aduknya. Ia terpikirkan sesuatu, perlahan manik matanya menatap Lucas yang juga tengah menatapnya.

"Cas."

"Hm?"

Yuqi menunduk, kembali mengaduk ice creamnya. "Sebenernya, gue gamau jadi pacar lo. Gue tau lo bakal nyatain perasaan, jadi kemarin gue mau datangin lo dulu untuk bilang itu."

"Loh? Lo awalnya mau nolak gue?" terkejut Lucas.

Yuqi menatap wajah Lucas bingung lalu tertawa mengejek. "Apaan sih lebay deh muka lo, panik banget kayaknya."

"Ya panik lah!" ujar Lucas. "Gue hampir di tolak tau!"

Yuqi terkekeh, pipinya pun berpangku pada tangannya dan menatap Lucas dengan kepala miring. "Ya tapi kan gajadi. Atau jadi aja?"

"Ya jangan dong!"

Yuqi tertawa. "Iya-iya deh!"

"Tapi, kenapa lo tiba-tiba berubah pikiran?" penasaran Lucas.

Manik Yuqi menerawang jauh. "Hmm, ya gitu sih. Leona suka sama lo, dan lo sahabat dia. Juvanka sampai bertengkar sama lo juga. Gue pikir, kalau gue menjauh mungkin kalian akan kembali bertiga lagi." Yuqi menjelaskan membuat Lucas tertegun.

Lucas mengenggam tangan gadis itu, menatapnya teduh. "Lo ga perlu menjauh, Qi. Persahabatan kita bertiga udah toxic dari awal."

"Hm?" Yuqi bergumam, bingung dengan perkataan Lucas.

Lucas mengangguk. "To be honest, awalnya saat kita baru sahabatan bertiga, gue pikir Leona suka sama Juvanka diliat dari kedekatan mereka berdua. Gue sama Leona udah sahabatan dari lama, sedangkan Juvanka pindahan dari luar kota. Akhirnya, gue gatau awalnya karena apa Leona ngebujuk gue untuk ajak Juvanka sahabatan bareng. Dan si cowok bangsat itu gak mau awalnya! Sialan emang. Capek banget gue ladenin kulkas macam tai kaya dia."

Yuqi tertawa mendengarnya, akhirnya tak heran mengapa Juvanka yang terlihat anti sosial bisa bersahabat dengan Lucas dan Leona yang hiperaktif. Lucas ikut tersenyum melihat Yuqi tertawa, ia menemukan banyak hal baru saat gadis itu kembali menerimanya. Tidak ada lagi sifat dingin dan jutek dari gadis itu, hanya ada senyuman dan tawa.

𝑴𝒐𝒔𝒕 𝑨𝒗𝒐𝒊𝒅𝒆𝒅 | 𝒍𝒖𝒄𝒂𝒔 𝒇𝒕. 𝒚𝒖𝒒𝒊 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang