SUDAH END
Aluna tidak menyangka kalau ucapan yang dia sebut sebagai candaan itu malah menjadi boomerang yang mengubah hidup Aluna 180°
----
Aluna Keyshafara. Mahasiswi kupu-kupu yang sejak dulu hanya ingin hidupnya damai-damai saja. Mungkin, banyak...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Arsena : Minal Aidzin Wal Faidzin yaa semua
Selamat hari raya idul fitri bagi kalian yang merayakan
Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon maaf lahir dan batin teman-teman
Gimana nih lebarannya? THR lancar bos? Wkwkwk
VOTE + KOMEN Jangan lupaa yaa man teman Thankyouuu
Happy Reading
--oOo--
"Allahuakbar!"
Ranti yang sedang mencuci piring menghentikan kegiatannya sejenak kemudian menatap Aluna yang sedang makan semur daging di meja makan.
"Kenapa?"
Alun nyengir "Ini bunda, Luna kira tadi daging eh taunya lengkuas!"
Ranti hanya terkekeh pelan sebelum akhirnya kembali lanjut mencuci piring. Aluna meneguk air putih yang ada di meja makan lalu memandangi gelas bening itu dengan seksama.
"Bunda,"
"Hm?"
"Aluna kadang heran, kenapa namanya air putih padahal bening gitu airnya!" ujar Aluna menggoyangkan gelas yang ada ditangannya.
"Lah mana saya tahu!"
"Aish bunda,"
"Lagian kamu mah aneh, udah mau 21 tahun tapi pertanyaannya unfaedah banget sih?!" ujar Ranti kesal.
Aluna merengut "Daripada Aluna nanya, kenapa kepala manusia itu bulet? Lebih unfaedah mana hayo?"
"Bunda jadi mikir kenapa kamu dari SD sampai SMA selalu ranking satu, padahal punya pikiran yang absurd begini!" Ranti menghela nafas panjang.
"Itu hoki berarti,"
Ranti hanya geleng-geleng kepala saja, percaya tidak percaya Aluna memang selalu ranking satu dari SD sampai SMA. bahkan dia selalu juara umum dan menang olimpiade, tapi emang kadang Aluna suka bertanya hal-hal aneh kaya tadi contohnya.
"Widih makan apaan tuh?" Aluna menengok dan mendapati Gibran berjalan kearahnya.