パート12

587 75 3
                                    

Sepulang sekolah, Armin merasa tubuhnya sangat lemas satu hari ini apalagi terik matahari sangat panas.

Arminpun pergi pulang sendirian karena dia tau bahwa dia tidak akan di ajak untuk tanding basket namun seseorang menahan tangannya. Siapa lagi kalau bukan Berthold.

"Lo mau kemana sobat ? Lo siswa cowo juga kan ? Atau jangan-jangan lo ini jiwa tisu lagi. Hahaha lo harus ikut sama kita"

"Lo kenapa ?" tanya Armin, karena itu bukan sifat Berthold seperti biasanya karena Berthold juga orang yang ramah namun tiba-tiba ia berubah menjadi orang yang menakutkan

Apalagi tatapan yang ia berikan ke Armin sangat tajam.

"Gue ngaku aja g-gue gak bisa main basket" sambung Armin dengan agak ragu

"Lo kan cowo, harus ikutlah!" ujar Berthold dan ia menyambungnya lagi "Jangan cuma bisa nolongin cewe cih"

Arminpun merasa kata-kata Berthold sudah kelewatan iapun langsung melawan perkataan Berthold,

"Mau gimanapun lo bicara, gue gak bisa ikut--"

Berthold langsung menarik kerah baju Armin, "Kalo bantuin cewe bisa hm ?" tanya Berthold dengan serius ke Armin

Armin langsung terkejut.

"Lo kenapasih" lirih Armin

"Hah" Berthold melepaskan Armin dan kembali menyambung perkataannya "Jiwa lo emang jiwa tisu. Gak salah Annie pernah salah orang dan ngoceh ke lo. Dia benar juga. Jiwa tisu. Lemah. Banci tau gak" Bertholdpun berbalik namun Armin sudah kehilangan kesabarannya diapun menahan tangan Berthold

"Lo yang lemah. Baru aja gue tolongin Annie lo udah langsung cemburu padahal gue cuma ngasih jas ke dia. Lo yang banci. Kalo lo suka ke Annie dan itu cuma batas suka, lo gak ada hak buat ngelarang siapapun nolong dia" balas Armin dengan nada suara yang rendah

"ARMIN!!" Berthold langsung melayangkan tinjuan ke arah Armin sehingga Armin terjatuh ke pembatas pagar mereka

"Nghh" Armin langsung mengerah kesakitan karna Berthold benar-benar sangat niat untuk memukulnya

"Lo kenap--"

Armin langsung dipukul oleh Berthold kembali dan "Kalo lo berani deketin Annie lagi dan buat dia kembali sakit hati, lo bayarannya" kata Berthold lagi

Armin dengan tangan yang sudah ia kepal sejak tadi akhirnya berani bergerak dan kembali menarik kerah baju Berthold.

"Annie sama gue gak ada hubungan apapun Berthold, lo nya aja yang sensitif. Satu lagi luka yang ada di sudut bibir gue ini gak akan pernah hilang sampai lo sendiri yang hilangin, satu lagi perasaan gak bisa dipaksain" Armin langsung melepaskan cengkramannya ke Berthold lalu pergi sambil merapikan kerah bajunya

Berthold langsung melihat kedua tangannya setelah Armin pergi. "A-apa yang baru aja gue lakuin ke Armin ?" tanyanya pada dirinya sendiri

"G-gue mukul A-armin ?" Berthold langsung terdiam setelah mengingat apa yang baru saja terjadi

"BERTA! MANA SIH BOLANYA!" seru Connie dari belakang gedung sekolah dengan keras, lamunan Berthold langsung hilang dan iapun pergi menuju lapangan

Kembali ke Armin. Dia tidak kuasa menahan air matanya dan akhirnya dia menangis di atas kursi bus. Diapun menghela nafasnya dan kembali seperti biasanya.

Gue emang lemah, gue emang gak se-gentle Eren, gue emang jiwa tisu, gue emang gak pantas buat siapapun, gue salah apa sama Annie ? kenapa gue harus jauhin dia ? Berthold kenapa marah ke gue ? Apa Annie salah paham lagi ? Gue ada salah ke Annie ?

𝐀𝐭𝐭𝐚𝐜𝐤 𝐎𝐧 𝐁𝐥𝐮𝐬𝐡𝐢𝐧𝐠 : 𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐀𝐧𝐧𝐢𝐞  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang