Bab 1

3.8K 307 10
                                    

Hai ini adalah cerita baruku, jika suka kuy mampirlah.... Jangan lupa tinggalkan jejak Vote dan komennya ya.... Btw Selamat hari raya idul fitri....

.
.
.
.
.

Di sebuah kota yang sangat ramai penduduknya, anggap saja kota itu bernama Hanyang (bingung cari nama kota jd ngasal aja.).

Disana hidup seorang pemuda tampan nan manis. Pemuda itu bernama Sifu. Sifu hidup sebatang kara, ia bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Memang pekerjaan itu tidak cocok untuknya yang memiliki paras bak artis.

"Heh Sifu... Jika kau sudah selesai dengan yang itu, lanjutkan dengan yang lainnya." Teriak bossnya.

"Baik Boss..." sahut Sifu.

Sifu adalah anak yang ceria dan periang, ia tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya. Sifu bekerja di pasar dari pagi hingga jam dua belas siang. Setelah itu ia melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan Cafe. Sifu pulang dan mandi, setelah itu ia berangkat menuju Cafe tempatnya bekerja. Sifu sampai di Cafe itu lalu ia mulai membereskan semuanya. Sang pemilik Cafe pun menyapa Sifu...

"Sifu, kau sudah makan?" ujar pemilik Cafe yang masih muda dan tampan itu.

"Sudah tuan..." sahut Sifu malu-malu saat terdengar suara perutnya yang keroncongan.

"Lalu itu bunyi apa? Aku tidak melihat ada singa disini?" ujar Yan Shen ketika mendengar suara perut Sifu.

Sifu meringis dan wajahnya memerah . "I-itu...."

"Aku tau, pergi makan dulu sana. Ada nasi goreng kesukaanmu.." ujar Yan Shen.

"Terimakasih Tuan..." ujar Sifu buru-buru pergi ke belakang.

Saat di dapur ia di sapa oleh rekan-rekan kerjanya. Ada Cheff Jang,  ada Arshen, dan Windy. Lalu Cheff Jang yang tampan itu berbicara. "Eh Sifu, makanlah... Tuan besar memasaknya sendiri untukmu."

Sifu mengambil nasi goreng itu dengan telur mata sapi bulat sempurna dan kuningnya di tengah. "Terimakasih, aku makan dulu ya... Kalian tidak makan?"

"Kami sudah makan, kau makanlah..." sahut Arshen.

"Iya, eh Arshen ayo kedepan, Cafe segera buka." ujar Windy.

"Sifu sayang, kami duluan ya..." seru Arshen...

Sifu hanya mengangguk, lalu Cheff Jang pun meneruskan masaknya dan berbenah bersama anggota lainnya. Sifu menyelesaikan makannya, lalu ia pun kembali bergegas untuk bekerja. Lalu Yan Shen datang menghampiri Sifu. "Sifu, mulai sekarang kau tidak perlu bekerja di pasar lagi jadi kuli."

"Huh? Dari mana tuan besar tau kalau saya kuli di pasar?" ujar Sifu.

"Saya melihatnya sendiri... Saya akan menaikan gaji kamu, tapi janji jangan bekerja lagi di pasar. Kau mengerti?" sahut Yan Shen lagi.

"Iya tuan, terimakasih...." ujar Sifu lalu mulai melayani pengunjung yang mulai berdatangan.

Sifu bekerja dengan baik, semua pekerjaan ia kerjakan dengan cepat. Namun tiba-tiba Windy dan Arshen merasakan ada sesuatu yang besar datang ke Cafe mereka. "Arshen apa kau merasakannya?"

"Aku merasakan sesuatu, ada kekuatan yang sangat besar disini. Tapi siapa?" ujar Arshen.

Hal yang sama pun dirasakan Cheff Jang dan juga Yan Shen... Mereka berkumpul di dekat kasir, sementara Sifu heran melihat kecemasan diwajah mereka. Pintu Cafe terbuka lalu mereka melihat sosok pria tampan bersama kedua pria tampan lainnya. Sifu menyambutnya dengan baik, lalu mempersilahkan duduk dan memberi buku menu. Yan Shen masih berpikir, lalu saat Windy mendeteksi benar saja, aura yang sangat kuat itu dari ketiga pria asing itu.

"Kita harus waspada dan hati-hati. Kembalilah bekerja, " sahut Yan Shen.

Mereka kembali bekerja, Sifu juga melayani ketiga orang itu dengan baik. Lalu salah satu dari mereka yang memiliki tatapan dingin berbicara. "Siapa namamu?"

"Saya? Saya Sifu..." balas Sifu.

"Nama yang bagus... Ini untukmu," ujar pria itu memberi tips kepada Sifu.

"Eng... Maaf, kami dilarang menerima tips dari pengunjung... Permisi." sahut  Sifu.

"Aneh sekali, cuman memberi tips karena pelayanannya bagus, kenapa tidak boleh?" seru pria satunya.

"Mungkin sudah peraturan dari bossnya..." ujar satunya.

Pria yang tanpa ekspresi itu berbicara. "Bocah itu sangat menarik,"

"Huh? Sejak kapan kau tertarik dengan pria...?" ujar Pria satunya bernama Eric.

"Bukan itu bodoh, dia memiliki kepribadian yang bagus." sahut si pria  tanpa ekspresi itu berna Ayuan.

"Oh, tapi dimana Yan Shen?" ujar pria satu lagi bernama Micho.

"Aku sudah melihatnya tadi, dia berdiri disana dengan Arshen, Jang, dan Windy." ujar Ayuan.

"Tunggu Cafe ini tutup dan yang lainnya pergi, baru kita temui dia." sahut Eric.

Tidak terasa hari sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Semua berberes, Sifu menutup Cafe dan berpamitan kembali pulang kerumah kepada Yan Shen. Di tengah perjalanan ia teringat kalau ponselnya tertinggal di lokernya. Sifu memutuskan untuk kembali ke Cafe, lalu ia melihat ketiga orang tadi. Ia melihat dan mendengar kalau mereka memanggil Yan Shen.

"Yan Shen, Windy, Arshe, Jang.... Tunggu..." seru Ayuan.

"Siapa kalian?" seru Yan Shen.

"Ini kami, Ayuan, Micho, dan Eric..." sahut Ayuan lalu mereka berubah.

Sontak Yan Shen, Windy, Arshen, dan Jang berlutut memberi hormat. "Maafkan kami tuan, kami tidak tau kalau ini kalian..."

"Bangunlah, ini bukan dunia kita. Kalau sampai ada yang melihat akan bahaya." ujar Eric.

"Ada apa kalian kemari?" ujar Arshen.

"Kami hanya ingin tau bagaimana perkembangan pencarian jasad yang mulia raja?" ujar Micho.

"Kami masih beru...." kata-kata Jang terdiam saat melihat Sifu berjalan kearah mereka.

Semuanya menoleh dan melihat Sifu, tapi Sifu seolah tak melihat kejadian apapun jadi ia tersenyum manis kearah mereka semuanya. Lalu Yan Shen berbicara. "Sifu, ada apa kau kembali?"

"Maaf tuan, ponsel saya ketinggalan di loker, jadi saya kembali kesini lagi mau ambil ponsel saya." ujar Sifu.

Arshen berjalan kearah Sifu lalu berbicara. "Oh itu, ini tadi aku melihat loker kamu terbuka dan aku melihat ada ponselmu di dalam, baru aku mau mengantarkan ini padamu."

"Aaah, terimakasih... Ya sudah kalau begitu saya pulang dulu. Mari tuan..." ujar Sifu sambil berlalu pergi.

Ketiga pria itu sudah kembali kewujud manusia biasa. Sifu berpikir keras di sepanjang jalan, sesampainya di rumah ia membersihkan diri. Setelah selesai ia pun pergi tidur dengan pulasnya.

Di sebuah hutan antah berantah, seseorang tengah berlari dari kejaran Vampire, pria itu terus berlari dan ia pun merasa lelah dan bersembunyi. Pria itu adalah Sifu, kemudian Sifu kembali berlari saat salah satu Vampire itu mulai mendekatinya... Vampire itu menangkap Sifu, lalu mulai menggores lengan Sifu dan menghisap darahnya...

"Aaaaaaarghhhh.... Hosh hosh... Cuman mimpi... Tapi kenapa sangat nyata rasanya?" ujar Sifu sambil memeriksa tubuhnya.

Sifu melihat jam di nakasnya, ia melihat sudah pukul enam pagi. Ia bergegas ke dapur untuk masak sarapan untuknya. Hari ini ia libur bekerja, biasanya ia akan menghabiskan waktu untuk pergi kehutan. Ia bergegas, setelah seleaai sarapan ia pun langsung pergi ke hutan untuk Hunting Foto. Sifu sampai di hutan yang berbeda dari biasanya ia kunjungi kali ini, lalu ia melihat sebuah kupu-kupu yang berkilauan. Ia mengejar kupu-kupu itu dan ia pun memotretnya. Kupu-kupu itu pergi lalu Sifu mengikutinya, kupu-kupu itu masuk kesebuah pintu. "Tempat macam apa ini?"

Karena penasaran Sifu membuka pintu, tapi saat ia akan menyentuh pintu itu, tangannya tembus. Lalu ia menarik tangannya lagi. Hawanya dingin di dalam sana. Penasaran lagi, Sifu pun masuk kedalam sana.










Bersambung....

Jangan lupa Vote dan komennya ya....

BL- ANOTHER WORLD Where stories live. Discover now