Dia Adalah Seseorang Dari Ras Manusia Yang Dikatakan Sebagai Ras Terlemah.
Sejak Kecil Ia Di Kucilkan, Di Hina, Dan Di Abaikan Oleh Hampir Seluruh Orang Yang Tinggal Di Kota Tempat Ia Tinggal.
Bahkan Ia Di Usir Dari Rumah Oleh Klan dan Keluarganya S...
~~~~~~~~~~Enjoy This Opening~~~~~~~~~~ ......And...... >>>>>>>>>>>Happy Reading<<<<<<<<<<<
Chapter 9KembaliKeKonoha.
Naruto saat ini sedang berjalan dengan pelan menujuk salah satu kamar milik mendiang sensei nya.
Beberapa menit kemudian ia pun sampai dan segera masuk kedalam salah satu kamar tersebut yang merupakan kamar Hanzo. Saat sudah di dalam, ia segera menuju lemari pakaian dan membukanya. Ia mencari benda yang di wasiatkan Hanzo kepadanya sebelum meninggal di bawah lemari sebelah kanan. Beberapa saat kemudian ia akhir berhasil menemukan dan mengambil benda itu yang terbalut kain putih yang sudah berdebu karena waktu. Naruto segera membuka balutan kain putih tersebut untuk segera melihat wujud benda itu. Benda itu berbentuk sebuah pedang tipe Katana yang seluruhnya berwarna hitam dari mulai gagang sampai sarung pedangnya, yang diujung gagang dan sarung pedangnya terdapat pengunci berwarna kuning keemasan dan ada tali berwarna merah terang yang melilit di beberapa bagian, Dua lilitan tipis di bagian pangkal dan ujung gagang pedang sedikit di atas penguncinya dan dua lainnya yang terdiri satu lilitan tipis di tengah dan satu lilitan lebar di pangkal sarung pedangnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Seperti ini wujudnya)
"Ini" gumam Naruto pelan sambil melihat secara seksama wujud benda yang ia pegang dengan ke dua tangannya.
"Jika di lihat dari tempat di mana anda menemukannya yang sama persis dengan deskripsi tempat yang guru anda yang bernama Hanzo jelaskan sebelum beliau meninggal. Itu menandakan bahwa benda ini merupakan benda yang di tinggalkan beliau untuk anda Sir" kata EDI menganalisis tiba-tiba.
"Eeehh!!!EDI kau masih aktif?" tanya Naruto.
"Tentu saja saya masih aktif Sir" balas EDI dengan monoton khasnya.
