Rev 16 : Siapa?

2.6K 398 195
                                    

Sejak dulu, sekolah dan lingkungan sekolah menjadi hal yang tak begitu Vino suka. Semenjak dia tahu bahwa dirinya hanya ada untuk dibandingkan, dia rasa masa SMA memang tak semenyenangkan kata orang. Bahkan persaingan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam tingkat ini.

Hanya saja, dia beruntung menemukan dua sosok bernama Sam dan Bayu yang sejak bangku Sekolah Dasar menjadi tempat pelampiasan amarahnya. Beruntung mereka tak pernah pergi, sekalipun sikap Vino sebenarnya tak bisa ditoleransi.

Kini, untuk pertama kalinya Vino kembali menjejakkan kaki di sekolah dengan predikat kakak kelas tingkat akhir. Bila orang-orang menyukai keadaan ini, Vino malah sebaliknya. Dia benci tatapan adik kelas barunya. Mungkin pada pandangan pertama, mereka akan menatap memuja. Hanya saja bila mereka tahu bahwa Vino adalah adik dari seorang Rakenzi Satya Aditama, Wakil Ketua OSIS yang begitu terkenal di sekolah ini, tatapan mereka akan berubah meremehkan. Dan Vino benci saat mereka mengatakan, 'oh ini adiknya Ken, cakep sih, tapi biang rusuh'.

"Fans lo banyak juga," ucap Daren yang masih berjalan menyamai langkah Vino.

"Baru tahu lo?" Vino menoleh. Menatap Daren dengan senyum dan sebelah alis terangkat. "Tapi asal lo tahu, orang ganteng kayak gue nggak suka sama cewek-cewek tipe kayak gitu. Gue sukanya ngejar, bukan dikejar," kata Vino yang membuat Daren berdecih.

"Over pede!"

"Lah, harus. Siapa yang mau nyombongin kita kalau bukan diri sendiri? No insecure-insecure club!"

"Gayaan. Lo memang bukan tim insecure, tapi tim overthinking! Sekarang aja lagi bener, nggak kumat. Udahlah, pokoknya lo tetep hati-hati sama mereka. Jangan terima hadiah apalagi makanan sembarangan. Lo nggak tahu kan kalau diantara mereka salah satunya ternyata musuh?"

"Kok jadi suudzon sama orang? Nggak baik, Ren. Lagi pula gue siapa mau dikasih hadiah sama mereka? Lo ngomong gitu ke Ken. Tuh di ruang OSIS hadiah buat dia pasti cukup untuk buka minimarket."

Daren terdiam. Iya juga. Apalagi Vino bukan tipe orang yang suka tebar pesona. Apalagi mau menerima sesuatu yang tidak dia suka. Tapi untuk masalah Ken, dia rasa saudaranya itu lebih bisa menjaga diri dibandingkan adik keras kepalanya ini.

"Yaudah nanti pulang sekolah tunggu gue. Pulang bareng gue, bilang ke Sam. Ken pasti balik sore sama Arlan," kata Daren sebelum melangkah mendahului Vino yang sudah berhenti di depan kelas.

Vino hanya sempat mengangguk, lalu memerhatikan Daren yang sudah berjalan menjauh. Benar juga kata Daren, mereka tak pernah tahu bila salah satu dari mereka adalah musuh. Bukan ingin berburuk sangka, tapi dia tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah lepas dari ancaman.

"Aman, Vin?"

Suara Sam membuat Vino menoleh, lalu mengangguk. "Aman apanya?"

"Di luar, aman? Nggak dikejar adik kelas lo?"

"Adik kelas mana berani ngejar Vino. Muka galak begini," ucap Bayu yang langsung mendapat tatapan dari Vino.

"Gue siapa sih sampai dikejar-kejar? Seleb bukan, apalagi pangeran kerajaan."

"Tapi masa mereka nggak kenal lo sih? Adik Wakil Ketua OSIS. Biasanya berita begini cepet banget nyebar. Inget banget gue, waktu awal jadi siswa, kakak kelas juga pada nyariin lo. Katanya ada adik kelas cakep kayak artis. Genit banget. Terus waktu Ken naik jadi Wakil OSIS juga adik kelas pada nyamperin lo, katanya tahu lo gara-gara Ken," kata Bayu yang kali ini membuat Vino berbalik menatapnya.

"Gue nggak suka terkenal karena bawa nama Ken. Lo tahu gimana gue selalu kena masalah cuman karena jadi adik dari Wakil Ketua OSIS, kan? Jadi gue sama sekali nggak peduli sama mereka yang kenal gue gara-gara Ken. Atau, kalau mereka nyamperin gue karena gue kayak artis. Gue nggak peduli!"

Revino ✔️ [Terbit]Where stories live. Discover now