006 : Mislukt.

3.8K 685 615
                                    




300 comment untuk buka next chapter ♥♥



;:;:;:;

Pagi ini Jungkook terbangun sebelum pelayan-pelayan kastil datang ke kamar. Bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati pintu balkon, ia membukanya usai menyibak tirai besar, kini, menerima bias cerah atas Sang mentari yang mengintip ke gelapnya permadani langit.

Jungkook kembali melangkah seraya mengeratkan kain satin di tubuh, terhenti pada pinggiran balkon dari beton solid. 

Embus udara dini hari menjelang pagi memang cukup dingin, semilir angin menerbangkan anak rambut dan dalam diam, Jungkook tak menyadari sekembar netranya yang terarah lurus pada padang bunga di taman kastil tengah berkemilap warna-warni; bercahaya...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Embus udara dini hari menjelang pagi memang cukup dingin, semilir angin menerbangkan anak rambut dan dalam diam, Jungkook tak menyadari sekembar netranya yang terarah lurus pada padang bunga di taman kastil tengah berkemilap warna-warni; bercahaya cantik dalam gulita yang lembut.




●●●

Jadwal siang ini ada pertemuan dengan ketua militer untuk membahas satu-dua perkara tentang perang dingin kekaisaran Pride dengan kekaisaran benua-seberang, karena bagaimanapun, Greed menahan keserakahannya sebab negosiasi Lust

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jadwal siang ini ada pertemuan dengan ketua militer untuk membahas satu-dua perkara tentang perang dingin kekaisaran Pride dengan kekaisaran benua-seberang, karena bagaimanapun, Greed menahan keserakahannya sebab negosiasi Lust.

Maka, sekarang Jungkook berhadapan dengan Wrath di ruang perjamuan kastil. Tergugu kelu menatap surai merah mencekam juga sekembar netra tajam berwarna amber.

Degup jantung berdesir kacau, keringat dingin membanjiri sekitar pelipis, juga lidah yang kelu. Jungkook berusaha tenang namun atmosfer ini menjadikannya gugup bukan main. Karena ... selain sorot mata intens Sang Wrath, dirinya juga tak tau harus berkata apa jika sosok tersebut menyinggung problematika dari inti kedatangannya ke sini.

Mendadak ia tersentak saat dengan gagah dan sedikit santai Warth mengambil cangkir teh, menyeruputnya lalu meletakan kembali, berperilaku teramat sopan. 

OccultismWhere stories live. Discover now