~3 gosip

3.9K 790 217
                                    

[Y/n] mulai meregangkan otot otot tanganya dan menguap lebar.

Bersyukur saja, tidak ada hewan laknat yang mau masuk ke mulutnya.

Entah karna mulutnya bau dosa atau bau jigong.g

Ibu nya sendiri sedang berbincang sebentar dengan para tetangga.

[Y/n] yang tau makna kata sebentar itu pun langsung balik kanan dan pergi dari sana.

'Waktu dulu aku jarang berbincang dengan Mama atau Papa ya...
Tiap liburan aku hanya bermain dengan Luna. Hahh bodohnya.' Batinnya sambil menatap langit biru yang di hiasi dengan kabel kabel listrik.

Sampai telinganya menangkap suara berandalan yang tengah menggoda Luna.

Dengan seringai kecil nya [Y/n] pun mulai memfoto adegan itu dan melihat ke sekeliling.

Matanya menatap beberapa orang akan lewat dari sana.

'Kami-sama benar benar memberi ku keberuntungan yang banyak ya.' Batinnya lalu mulai menarik tangan Luna agar pergi manjauh dari sana.

Tentu aksi itu terlihat oleh orang orang yang akan lewat tadi sampai Luna pun mulai menangis.

"Hikss jangan tinggalkan aku di sana [Y/n]-chan." Ujarnya sambil menangis dan pura pura menyadari orang yang lewat di sana.

"Lun-chan? Kan tadi kau sudah pulang ke rumah, kenapa ada di sini? Lagi pula aku baru saja akan mampir ke rumah mu sambil bawa cake agar bisa mengerjakan tugas bareng." Sahut [Y/n] sambil tertawa dalam hatinya.

"He?! Uso! Kau tadi menyuruhku untuk menunggu di sini!" Elak Luna sambil meninggikan suaranya.

Pejalan kaki yang lewat pun memandang bingung ke arah Luna dan [Y/n], mereka ga tau kisah lengkapnya lebih baik mundur aja jangan sok sokan tau.

[Y/n] pun mendorong Luna dan menatap perempuan itu dengan kesal.

"Lun-chan! Karna aku tadi membatalkan janji untuk membantu mu mengerjakan PR, kenapa kau jadi marah!? Aku ga mau bertemu dengan mu lagi!" Geram [Y/n] sambil membalik badannya dan membawa kue nya.

Luna sendiri pun memasang wajah kesal dan bingung di saat bersamaan,

'Aneh. Biasanya anak sialan itu akan meminta maaf karna tak mau ribet. Ah ya sudah, lagi pula dia kan tak punya teman dan akan kembali padaku sambil meminta maaf.' Batinnya lalu pergi dari sana.

Sedangkan seseorang yang sudah melihat kejadian dari tadi pun mulai membuka ponsel nya dan mengirim SMS seseorang.

***

Esok paginya

Luna dan [Y/n] pun mulai berjalan ke sekolah secara terpisah.

Di saat Luna memasuki kelas saat itulah matanya menangkap sosok kang lambe gosip yang ia bayar kemarin, sedang berbincang asik dengan para anak anak lainnya.

Niat hati ingin menghampiri nya secara baik baik pun kandas saat para murid di sekitar memandang nya tajam.
"Masa sih?"
"Beneran?"
"Akihiro-san (Luna) itu marah ke [L/n]-san hanya karna ia tak bisa datang untuk mengerjakan PR? Gila sih kalo aku jadi [L/n]-san Aku pasti akan menamparnya." Bisik para gadis dan murid lain di sana.

"Gila kasihan banget [L/n]-san." Ujar mereka sambil memandang sinis ke arah Luna

"Katanya ya Akihiro kemarin di selamatkan [L/n]-san dari para berandalan tapi akihiro malah menamparnya!"

'Wanita jalamg itu...' geram Luna sambil menarik tangan sang gadis penyebar gosip itu.

°°° di tempat [Y/n] °°°

'Sempurna' Batinnya sambil tersenyum tipis.

ke flashback kejadian kemarin bentar.

[Y/n] menoleh ke kanan kiri dan menemukan sebuah kantong kue dengan batu bata yang tergeletak di sana.

Dan seseorang yang asik memainkan ponsel pun berada agak jauh dari sana.

'Astaga keberuntungan ku terlalu tinggi' Batinnya yang sudah tersenyum lebar lalu mulai mundur sedikit jauh.

Setelah di pastikan lumayan jauh [Y/n] pun mulai berjalan santai ke arah Luna yang sedang di goda.

Saat ia menyelamatkan luna ah tidak saat Luna meninggikan suaranya, saat itulah sang gadis penggosip di sekolah, atau orang yang di sewa Luna tadi mulai memperhatikan.

Karna menarik dan dirinya termasuk salah satu anggota ekskul berita di sekolah, ide licik membalas luna yang tadi menatapnya tajam pun muncul.

Dengan begitu lah kisah singkat bagaimana Luna bisa mendapat gosip buruk sebagai orang yang ga tau malu.

[Y/n] sendiri hanya tersenyum kecil saat melihat raut wajah Luna yang menahan kesal.

Sampai di sinilah dia, yang sedang berada di belakang sekolah, atau mungkin di salah satu dahan pohon di sana.

Syukurlah dosa nya ga berat berat amat jadi ga bisa jatuh dari dahan pohon.

Tangan kirinya memegang sekantong dorayaki dan tangan kanannya memegang sebuah dorayaki yang jelas sudah di gigit.

"Hwahh nyamannya kalau kayak gini aku bisa tenang beberapa menit." Gumam nya sambil melempar dorayaki di tangan kanannya agar jatuh ke mulutnya

Beberapa detik pun berlalu dorayaki itu ga masuk masuk ke mulutnya. Lebah yang lewat pun bingung kenapa ada aroma bunga bangkai di jepang.

Karna [Y/n] ikutan bingung dan takut ada setan yang ikutan makan pun akhirnya ia langsung membuka matanya yang sengaja di tutup agar dramatis tadi.

Dan dirinya malah melihat seorang cowo rambut agak panjang dan berwarna pirang.
Si laki laki itu pun memandang datar [Y/n] yang terlihat mirip dengan monyet di kebun binatang. Tentu ia juga mengunyah dorayaki yang melayang ke mulutnya tadi.

Sedangkan [Y/n] dalam batinnya dia sedang mengucapkan sumpah serapah bahkan kutukan untuk laki laki pencuri dorayaki melayang itu.

Syukur saja dia bukan pengguna kata kutukan kayak Inumaki.

"Lagi." Ujar lelaki itu dengan tak berakhlak membuat [Y/n] ingin melempar boneka santet ke si pirang itu.

Tapi karna dia sabar apalagi kalo soal menunggu one piece dan detective conan tamat.

'jadi anggaplah laki laki itu sebagai guguk yang minta makan saja.' Batin [Y/n] sambil turun dari dahan pohon itu dan menyodorkan sekantong Dorayaki nya.

"Nih, kalau mau ya bilang dari awal dong, jangan melompat seperti ikan yang menemukan umpan." Gerutu [Y/n] sambil mengambil satu dorayaki di kantong itu.

"Hehe, omong omong namamu?" Tanya laki laki itu sambil memakan dorayaki nya.

"[L/n] [Y/n]. Kau?"

"Panggil aja Mikey!"

"He? Anak kelas 3 yang sering jadi bahan ghibah para sensei?" Tanya [Y/n] dengan santai sambil melahap dorayaki yang ada di tangannya

"Hm?"

Ting Tong....

"Ah sudah bel, aku masuk kelas deh." Gumam [Y/n] lalu pergi dari sana.

"Oi, Mikey!" Panggil seseorang membuat Mikey menoleh.

"Hm?"

"Kau dengar kan? Sambung orang yang mengatas namakan Touman itu?"

"Ah itu, bagaimana jika beberapa hari lagi baru kita ke sana."

"Ha? Tidak sekarang?"

"Engga mau malas. Kenchin, aku mau cari babu. Bantuin ya."

"Ha?"

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang