18 «KP»

1.4K 326 25
                                    

"Beneran udah baikan?" Tanya sang ibu langsung membuat perempatan di kepala [Y/n].

"Bahkan sudah ga ada bekasnya, jangan terlalu khawatir begini dong, aku ga akan mati hanya karna ini." Kata [Y/n] sambil bersiap keluar untuk sekolah.

"Ya habisnya kata dokter beberapa serpihan masuk dalam banget kan?" Tanya si Ayah membuat [Y/n] menoleh ke arah lain.

"Tentu saja masuk dalam, meski udah tau ada serpihan keramik di kakinya dia masih sempat berlari karna melihat jarum suntik dan melompat lompat saat melihat anjing." Sindir Kisaki yang langsung membuat [Y/n] kabur dari sana.

Baru saja akan merasakan ketenangan pemilik suara seseorang yang mampu membuat [Y/n] bergidik pun menghampirinya.

"Dorayaki-chan! Sudah sehat?" Tanya Mikey sambil mengangkat [Y/n] tiba tiba.

"Heh! Turunkan! Kau bisa buat aku jatuh dan diam di kamar lagi!" Kata [Y/n] yang tau betul, tinggi Mikey itu 2 cm di bawahnya.

"Ahahaha ga mau ah!" Kata Mikey lalu melempar [Y/n] ke semak semak. Syukurlah semak semak itu tak terlalu melukai heroine malang ini.

'Sabar sabar, jangan santet dia sekarang.' Batin [Y/n] sambil menahan diri untuk ga mengambil rambut Mikey dan menaruhnya di boneka Vodoo.

"Sano-san bisakah anda tak melempar saya sembarangan." Kata [Y/n] dengan penuh penekanan berharap saja orang yang dia anggap sinting ini masih bisa paham bahasa manusia.

Tentu yang di anggap sinting pun hanya tersenyum seolah tak punya dosa dan berkata Tidak dengan senyuman.

[Y/n] pun menghela nafas capek dan mulai membersihkan pakaiannya dari dedaunan tak lupa menyumpal mulut orang sinting di hadapannya agar tak bengong bagai orang lupa tujuan hidup.

"Anjir."

"Ha?" Sahut [Y/n] lalu melihat sekitar apa yang membuat orang sedeng/sinting ini sampai mengumpat.

"Panggil aku Anjir!"

'Nama yang terlalu kreatip, ada masalah apa sih yang buat nama kek gitu! Ngga sekalian di panggil anjing?!' Batin [Y/n] sambil memandang jijik Mikey yang berharap banyak.

"Anjir." Kata [Y/n] sedikit memaksakan diri sedangkan yang di panggil seperti itu pun hanya tersenyum senang.

'Aku harus cepat cepat membereskan dendam ku, agar aku bisa pindah sekolah atau sekalian pindah kota.' Batin [Y/n] tanpa sengaja malah melihat sosok yang paling di incar nya.

'Ah sial kenapa dia muncul sekarang aku kan lagi bareng anak gila ini!'

***
[Y/n] POV

bel istirahat makan siang pun berbunyi seusai pembelajaran, reputasi Luna sendiri hanya berada di status pas pasan.

Yah, aku ga terlalu pengen dia di benci satu sekolah sih, terlalu jahat untuk anak SMP yang mentalnya pun masih lemah.

Di masa masa seperti ini omongan sarkas dari banyak orang bisa saja menghancurkan mental satu atau dua anak smp, dan saat mental mereka hancur mereka kemungkinan akan jadi beban masyarakat dan negara yang sangat berat.

Dan aku bisa jadi salah satu masyarakat yang terkena beban itu makanya aku mau meminimalisir kan kemungkinan itu saja, Orang yang rambut kuning kemarin itu pun bilang untuk menjauhi mikey.

Andai semudah itu untuk menjauhi orang itu sekarang.

"Anoo [Y/n]?"

Luna tiba tiba memanggil ku dan meminta ku ke rumahnya.

My revenge {Sano Manjirou X Reader}Where stories live. Discover now