Penyelidikan masih berlanjut meskipun petang telah tiba, separuh pasukan petugas setempat memeriksa cctv dan separuhnya mencari sukuna di sekitaran rumah sakit berdasarkan gambaran yang diberikan noritoshi dan foto sukuna yang kini tersebar di mana-mana.
Bahkan jin, toji, choso, nanami serta megumi ikut serta dalam penyelidikan besar-besaran itu.
Gojo tidak sanggup.
Dia tidak sanggup meninggalkan yuuji, dia takut yuuji tiba-tiba akan menghilang dari pandangannya.
Gojo tidak bisa... ia tidak cukup kuat untuk itu...
"Yuuji..." gojo mengelus perut yuuji lembut, "anak kita... terimakasih karena kau telah menjaganya-"
Gojo menggigit bibirnya, setiap kali... memandang wajah yuuji, hati gojo tercubit, nyeri sekali melihat betapa terlukanya yuuji.
"Maafkan aku yuuji.... " gojo mencium tangan yuuji, mengenggam tangan itu erat. "Kau bisa memukulku, kau bisa lakukan apapun... aku membiarkanmu terluka sedang kau disana berusaha untuk bertahan hidup, aku makan dengan baik kala kau entah makan ataupun tidak, aku bercanda dan tertawa sementara kau menangis... lakukan hal yang ingin kau lakukan... jika itu membuatmu dapat memaafkanku..."
Gojo tak pernah menyukai atau mencintai siapapun sebelum ia bertemu yuuji, bahkan keluarganya atau pun teman, dia selalu merasa perasannya pada mereka datar... tapi untuk lelaki satu ini... gojo akan menjual nyawanya pada iblis untuk yuuji.
"M...as satoru..." yuuji berkedip beberapa kali, tampaknya ia baru saja sadar, gojo terkesiap, ia segera memencet tombol di sebelah ranjang yuuji memanggil dokter.
"Yuuji?! Yuuji? Sayang? Iya ini satoru sayang..."
Yuuji tersenyum kecil, suaranya tidak keluar tapi bibirnya bergerak-gerak, dan gojo dapat membacanya, jelas sekali.
'Aku pulang.'
Selanjutnya, dokter dan suster pun datang untuk memeriksa yuuji lebih intensif, gojo tersenyum lebar, matanya berkaca-kaca sementara yuuji masih menatapnya dengan senyum yang sangat indah.
"Selamat datang kembali yuuji."
......
"Jin!"
Toji menepuk bahu jin, menunjukkan jarinya ke salah satu tempat duduk di taman rumah sakit dimana sosok pria yang mereka cari-cari sedang terduduk dengan kepala yang tertunduk.
Kriterianya seperti yang noritoshi bilang, hoodie hitam, jeans hitam yang lusuh dan juga masker hitam, itu dia, sukuna.
"Toji-san tolong hubungi yang lain, aku ingin bicara dengannya."
"Jin!"
Jin memaksakan senyum, "aku ayahnya... setidaknya... aku ingin bicara sebagai ayahnya."
Toji tidak setuju sekali dengan keputusan jin, bagaimana jika anak itu beralih nekat ingin membunuh ayahnya?
"Onegai... biarkan aku..." pinta jin memelas, ia menggengam tangan toji, memohon.
Toji berdecak, "baiklah, tapi aku akan disini sembari memanggil bantuan."
Jin tersenyum senang, menepuk bahu toji, "terima kasih...kau selalu membantuku..."
Toji mengeleng-gelengkan kepala dengan wajah yang memerah padam, sialan damagenya gak ngotak, kapan ya bisa menggagahi jin, rasanya adek toji udah gak sabar lagi.
Lupakan imajinasi toji dan kembali ke jin, ia dengan perlahan duduk di sebelah sukuna, tampaknya sukuna sama sekali tak menyadari keberadaannya, mungkin sibuk memikirkan yuuji.

YOU ARE READING
cinnamon!
FanfictionYuuji hanya ingin bebas dari sukuna, karena ia telah mencintai gojo satoru.