16. Distance

18.4K 2.3K 61
                                    

Ada banyak hal yang perlu Irish persiapkan sebelum keberangkatannya menuju Istana Kekaisaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak hal yang perlu Irish persiapkan sebelum keberangkatannya menuju Istana Kekaisaran. Salah satunya adalah menentukan seseorang yang akan menjadi pelayan kehormatannya.

Stacy menjadi sosok yang menerornya dengan ratusan surat perhari—Irish sedikit bersyukur karena gadis itu masih sadar untuk tidak menghampirinya langsung di mansion Eustacio dan membuat keributan. Stacy jelas ingin Irish membawanya ke istana sebagai pelayan kehormatan—karena itulah yang terjadi pada plot original.

Tapi Irish sama sekali tidak berniat melakukan hal yang sama. Keputusan 'dirinya yang asli' membawa penjilat itu adalah bibit awal mula Stacy bekerja sama dengan Orion, pangeran kedua.

Kalaupun ada yang Irish ingin bawa sebagai pelayan kehormatannya—maka orang itu adalah Chloe dan Darice. Namun berhubung Darice adalah keturunan Samantha—rasanya sedikit mustahil untuk membuatnya melayani seseorang meski orang itu adalah putri mahkota.

"Hati-hati selama di perjalanan, nona. Tolong kirim surat sesering mungkin." Luke berpesan seraya tersenyum lembut, membenarkan kacamatanya.

"Tentu, sir. Ah ya, apa kau melihat Aries?" Irish bertanya selagi menyapu pandangan.

Namun gadis itu perlu menelan kekecewaan saat melihat ekspresi tidak enak yang terlukis jelas di wajah sang butler. Jika Cael tidak ingin menghantarnya sebelum pergi, Irish mungkin bisa mewajarkannya—tapi Aries? Apa mungkin adiknya itu masih marah?

Padahal Irish berharap dapat bertemu Aries, karena semenjak terakhir kali berdebat, keduanya tidak pernah saling bertukar sapa. Ini mungkin saja menjadi kali terakhir Irish melihat sang adik—sayang sekali Aries memilih tidak menemuinya.

"Apa nona ingin mengatakan sesuatu untuk tuan muda? Saya dapat menyampaikannya."

Irish menggeleng pelan, tersenyum tipis ke arah Luke. "Tidak perlu, sir. Jaga dirimu baik-baik, dan sampai jumpa di lain waktu."

Selepas mengatakannya, Irish menggandeng tangan Chloe untuk menaiki kereta kuda yang telah menunggu.

Satu hal yang tidak disadari gadis itu adalah ayah dan adiknya sedang mengawasi dari kejauhan. Aries memasang ekspresi sulit diartikan—masih tidak percaya atas fakta yang baru-baru ini ia terima.

Lagi dan lagi, ucapan ayahnya terlintas di kepala Aries.

"Ya, aku memang. Tapi bagaimanapun, Irish tetap adalah Irish—terlepas dari apapun yang terjadi padanya, Irish selalu menjadi putriku....."

".....Dan kau, tetap harus melindunginya apapun yang terjadi."

Di titik ini Aries meragukan pemikirannya sendiri, sebetulnya Cael itu menyayangi Irish atau tidak? Di telinganya, ucapan Cael lebih terdengar seperti seseorang yang lebih mementingkan keindahan cangkang kerang terlepas dari kesehatan kerang itu sendiri.

Aries memang lebih nyaman dengan versi kakaknya yang berbeda, namun ia merasa sedikit salah. Entahlah, Aries hanya ingin sedikit waktu untuk mencerna dan memutuskan segalanya—itulah salah satu alasan mengapa dirinya menggali sedikit jarak dengan Irish.

Her Pathetic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang