BAB 12:siksa kelas

28 22 3
                                    


Jangan lupa:

★. Follow
★. Masukin Reading list.
★. Vote
★. Komen

CERITA INI !!!!!

💫typo bertebaran dimana-mana 💫

"Yaampun Dhita, tadi kenapa nggak lo lawan aja si tante girang?" Tanya wulan cemas dan tanpa sengaja memegang luka di tangan Dhita.

"Asfjkgjsbjnk, wulaaaan" Teriak Dhita tertahan kemudian menggeplak tangan wulan yang memegang lukanya.

"Kenapa sih lo? Kebelet mengtai?" Tanya wulan dengan polosnya.

"Tangan gw lagi sakit trus lo pegang bego" Gemas Dhita menahan sakit.

"Hehehe ya maap ngga tau gw" Ucap wulan cengengesan memperlihatkan gigi kelinci nya yang imut.

"WOY Dhita bagi jawaban PR sejarah dong" Ujar putri sembari menggeplak luka di tangan  Dhita yang tertutup lengan panjang seragamnya.

"ANAK SYAITHON EMANG" Gemas Dhita menahan sakit akibat kelakuan putri.

"Tangan gw lagi sakit ogeb" Amuk Dhita yang hanya dibalas cengiran oleh putri.

"Omaygaaat!! Kita dimana ini?" Teriak reina menghempaskan kedua tangannya yang tak sengaja mengenai siku Dhita.

"Tangan gw plis!astaghfirullah ya Allah" Ucap Dhita berusaha bersabar menahan sakit yang terus bertambah.
Sedangkan putri dan wulan meringis melihat nasib Dhita yang tidak lurus seolah ikut merasakan sakitnya tangan Dhita yang terdzolimi oleh mereka bertiga.

"Hah? Ngapain lo Dhit? Lo sembelit?" Tanya reina yang melihat raut wajah Dhita yang pucat.

"Tangan Dhita lagi sakit ogeb" Jelas wulan mengomeli reina yang memasang wajah polosnya.

"Omaygat,omaygat, omaygaaat sakit apa? Patah tulang" Tanya reina yang hanya dibalas angkatan bahu oleh putri dan wulan.

"Tangan gw bolong, abis nyungsep kemarin" Jelas Dhita sambil meniup luka di sikunya.

"Oh-may-hed lo nyungsep di mana? Di empang? Parit?jurang? Atau danau toba?" Tanya reina beruntun.

"Gw cuman nyungsep bukan mau terjun TOLONG" Ujar Dhita yang semakin gemash akan kelakuan kawannya.

"Hehe iya ampun ndoro" Ucap reina menundukkan kepalanya.

"Ndoro.. Ndoro nenek lo kayang di atas pohon" Sewot Dhita kesal.

"Ngemeng ngemeng kenapa bisa nyungsep?" Tanya reina lagi.

"Ouh ini semalem kan gw d suruh emak ke javamart nah trus duit gw di jambret ama maling-"

"Bentaran, yang bener jambret atau maling nih?" Potong putri.

"Uhmm sweeper" Balas dhita cepat.

"Ouh ok lanjut" Tukas putri.

"Nah terus gw kejarlah si copet tapi anehnya si maling tiba tiba udah rebahan tuh di jalan, nah gw kan gak peduli yekan, gw ambil duitnya pas gw mau balik tiba ada orang tinggi besar di depan gw ya gw kira pedopil jadi gw lempar pake HP trus gw kabur bangunin si jambret buat minta tolong terus orang itu nyamperin gw dan nyium gw pas gw sadar eh tau nya si Deva dong" Jelas Dhita bagai rumus matematika.

"Yang terakhir gimana tadi''tanya reina, wulan, putri bebarengan karna suara Dhita yang kalah dengan suara bell masuk.

" Si  Deva nyi-.. Eh cupapimunyenyo, anu ada bu harni masuk udah ntar lagi"ucap Dhita reflek karena baru menyadari kejadian semalam.

Dhita (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang