Akhir cerita:)

5.6K 315 75
                                    

"Tapi karna keikhlasan buna sama ayah--

Jeno mengelus anak satu-satunya itu dengan lembut, lalu tersenyum.

-- tuhan hadiahkan malaikat didalam rahim buna mu"

Jisung ikut tersenyum.

"Kau tau? Saat buna dinyatakan hamil, seluruh keluarga sangat bahagia sung apalagi buna"

"Benarkah?" Jeno mengangguk.

"Buna selalu menjagamu, selalu mengelus perutnya, selalu menjaganya bahkan buna benar-benar berhati-hati dalam menjaga kehamilannya--


-- walaupun nyawa sebagai taruhannya.

Lanjut jeno dalam hati, dia tak ingin menceritakan kepada jisung. Takutnya jisung salah paham dan menganggap dirinya alasan buna nya pergi.

Jisung tersenyum manis.

"Ayah"

"Kenapa sayang?"

"Buna pasti bahagia kan? Keinginan buna-- kita bisa akur layaknya seorang sahabat"

"Tentu saja buna mu pasti bahagia sung"

Jeno menatap jisung khawatir sebab senyum yang jisung tampilkan luntur dengan kepala yang menunduk.

"Ayah-- jisung rindu buna"

Oh. Jeno paham:)

"Hey, kau tak perlu khawatir. Buna ada disekitar kita kok, dia bahkan selalu memperhatikan mu sung"

"Hfft~ tapi tetap saja aku tak bisa melihatnya"

Jeno memeluk jisung dan menenangkan nya, dia terus saja mengusap punggung sang anak.

"Sung, jika kau merindukan buna besok kita berkun--

"Icung gak mau yah, icung mau nya buna"

"Tidurlah, buna pasti datang ke mimpimu"

"Benarkah?" Tanya jisung senang

Jeno mengangguk "tentu saja, buna juga pasti merindukanmu sung"

Jisung mengangguk.

"Icung bobo bareng ayah yah?" Jeno mengangguk

--------------------------------

"Ayah"

"Kenapa sayang?"

"Buna gak bakalan ninggalin icung kan? Buna bakalan tetep ada dihati icung kan?"

"Tentu saja, buna mencintaimu. Dia tak mungkin pergi meninggalkan mu sung"

Jisung terdiam.

"Tidurlah, bukannya kau ingin bertemu buna?"

Jisung tersenyum lalu mengangguk dan tertidur.

Jeno menatap anak satu-satunya, dan mengelusnya dengan lembut.

Sung, jaga kesehatanmu. Ayah cuma punya kamu.

Setelahnya jeno keluar dari kamar miliknya menuju meja dapur, dan duduk disana dengan teh hangat.

Mark yang baru pulang melihat jeno, dan duduk disamping jeno menemani adik iparnya itu.

"Jen"

"Kau baru pulang hyung?" Mark mengangguk

"Emm-- jen"

Jeno menatap mark, "kenapa hyung?"

"Aku minta maaf yah karna kelakuanku dulu saat kau berusaha mendekati adiku"

Akhir Tak Bahagia | Nominsung •endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang