Mantan ... Ketua OSIS

2.2K 96 0
                                    

Remember, don't forget vote and comment for this part🙌

<>
|
<>

Sarasvati 27 Tahun
Raja Paradipta 30 Tahun

\\//

Aku mendengkus kesal begitu mendapat pekerjaan tambahan, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Hariku benar-benar buruk sejak Raja memimpin perusahaan.

Mbak Siska, teman satu divisiku berjalan menghampiri mejaku. "Ras, sudah tahu kabarnya belum?" tanya Mbak Siska tiba-tiba.

Dahiku berkerut dalam mendengar pertanyaannya. Memang kabar apa? Sepenting apa sampai Mbak Siska yang jarang sekali mau membahas urusan orang lain sampai kepo begini? Duh, kan aku jadi ikutan kepo.

"Belum tahu ya pasti? Duh, kok kamu kudet banget sih? Katanya dulu pernah satu sekolah sama Pak Raja, tapi masa berita ginian saja nggak tahu?" ujarnya kesal, menatapku dengan mata siletnya.

Jadi, Raja yang membuat Mbak Siska jadi makhluk kepo seperti ini? Aku jadi heran, kenapa Raja mudah sekali dalam hal mempengaruhi orang lain?

"Memang berita apaan sih, Mbak?" tanyaku ikutan kepo.

Jariku masih menari dengan lincah di atas keyboard, mengetik pekerjaan yang harus diserahkan besok pagi. Aku pikir menjadi anggota divisi pemasaran hanya akan promosi keluar perusahaan, tapi ternyata aku malah lebih sering disuruh ketik-mengetik seperti ini. Duh, jariku jadi keriting.

Mbak Siska masuk ke dalam bilik kubikelku, matanya meliar memperhatikan sekitar. Benar-benar seperti orang yang mau gibah nih kalau gini. Aku berdeham, sedikit menyingkir agar Mbak Siska bisa sepenuhnya masuk.

Wanita itu sedikit menunduk, kemudian berbisik padaku. Mengatakan sederet kalimat yang sejak tadi membuatnya jadi makhluk kepo.

"Pak Raja beneran sudah nikah, ya? Terus katanya dia mau cerai?" tanya Mbak Siska, berbisik.

"Heh?"

Hei, apa-apaan ini maksudnya? Raja menikah? Sama siapa? Kok aku sebagai mantan bendahara di keanggotaan OSIS dulu tidak diundang? Nah, malah dapat kabar setelah mau cerai. Eh, tapi Raja 'kan masih muda untuk ukuran seorang pria, masa udah mau cerai aja sih?

"Mbak jangan ngadi-ngadi ya! Nanti kalau Pak Raja dengar bisa berabe loh," ucapku tidak mau terpancing percaya pada berita ini.

"Ih, aku beneran. Tadi pas aku antar berkas ada lihat bocah perempuan, ngerengek minta Pak Raja pulang ke rumah karena mamanya sudah nunggu. Pokoknya anaknya tuh kayak minta Pak Raja pulang karena mamanya kangen, terus dia manggil Pak Raja Papa."

Aku mengerjap cepat, menoleh ke arah Mbak Siska dengan raut wajah menyelidik. Aku tidak bisa dengan mudah percaya jika tidak melihat langsung, tidak mudah—eh, apanih? Raja keluar sambil gendong anak kecil yang sedang berceloteh.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Loveshoot StoryWhere stories live. Discover now