Taehyung melambaikan tangannya saat melihat Jungkook yang keluar dari gerbang sekolahnya. Mengusak rambut halus Jungkook saat Jungkook sampai didepannya.
"Aku akan langsung mengantarmu pulang." Ucap Taehyung yang membuat Jungkook mempoutkan bibirnya. Menggemaskan bagi Taehyung.
"Jangan merajuk. Nanti malam kan keluarga kita akan makan malam bersama. Apa Appa tidak bilang padamu?"
Jungkook menggeleng membuat Taehyung kembali memekik gemas lalu mengusak pelan rambut Jungkook.
"Aku ada hadiah untukmu nanti malam."
Mendengar kata hadiah muka Jungkook kembali ceria. Ditatapnya Taehyung sambil tersenyum lebar.
"Benarkah? Apa itu?"
"Rahasia."
Ayah Jungkook bernama Jeon Hoseok. Rekan bisnis ayah Taehyung, Kim Namjoon. Keduanya begitu senang saat tau anak mereka berpacaran dan tentu saja akan memastikan Taehyung dan Jungkook menikah. Ini baik untuk hubungan keduanya. Seokjin pun tak keberatan karena Jungkook sendiri adalah anak yang pintar dan berbakat. Jungkook sering menyumbang beberapa piala setiap tahunnya. Seokjin yakin jika Jungkook kelak bisa menjadi kepala rumah tangga yang baik untuk Taehyung meskipun Taehyung memang lebih tua.
Malamnya Jungkook datang bersama Hoseok tepat pukul 19.00 seperti perjanjian awal dengan Namjoon. Jungkook tampak manis dengan setelan warna hitam hingga membuat Taehyung terpesona lagi dan lagi kepada pria bergigi kelinci itu.
"Tutup mulutmu, Tae. Bisa-bisa liurmu jatuh ke sup." Bisik Seokjin sambil menyiku lengan Taehyung yang duduk disampingnya.
"Lihat Eomma, calon menantumu sungguh manis. Aku tidak sabar untuk segera memilikinya." Ucap Taehyung ikut berbisik.
Seokjin memutar bola matanya malas lalu berdiri menyambut Jungkook dan Hoseok.
"Hallo Jungkookie. Eomma masak spesial untukmu."
"Woah. Ini semua Eomma yang masak?" Tanya Jungkook menatap minat pada menu yang tersaji dimeja makan.
"Tentu saja. Lihat Eomma buat oseng-oseng mercon untukmu. Kau suka pedas kan? Pria sejati pasti suka pedas."
Taehyung merotasi bola matanya malas. Dia tau Seokjin sedang menyindirnya.
"Sudahlah. Mari kita segera mulai selagi masih hangat." Sela Namjoon.
Mereka mulai makan malam mereka dengan tenang dan khidmat. Apalagi Jungkook yang begitu konsen dengan oseng-oseng mercon buatan Seokjin. Sungguh rasanya enak apalagi dipadukan dengan skin pig crispy.
"Enak bukan masakan Eomma? Setelah wisuda nanti Eomma akan mengajarkan Taehyung memasak agar kau tumbuh jadi pria kuat." Ucap Seokjin sambil menatap binar Jungkook yang begitu lahap.
Sementara itu Taehyung sibuk mengelap bibirnya karena baru saja tersedak. Memasak katanya? Taehyung kan alergi dengan wajan.
"Eomma berhentilah mengganggu Jungkook. Dan juga aku tidak akan memasak." Ucap Taehyung yang menatap tajam Seokjin.
"Ya!-------"
"Sudahlah Eomma. Aku yang akan memasak untuk Taetae Hyung." Sela Jungkook sambil memegang tangan Seokjin yang sudah menggenggam sedok. Tadinya Seokjin ingin mengetuk kepala Taehyung dengan sendok itu.
Lagi-lagi Seokjin tersenyum menatap Jungkook lalu membelai rambut Jungkook sayang.
"Benar-benar suami idaman."
"Ekhem! Bisakah hentikan obrolan kalian. Kita sedang berada di meja makan omong-omong." Ucap Namjoon tegas membuat Seokjin menegakkan tubuh dan kembali makan.
Hoseok hanya mengendikkan bahu tanpa menghentikan kegiatan makannya. Sudah terlalu biasa dengan kelakuan keluarga Kim.
"Tak ingin memelukku?" Tanya Taehyung sambil merentangkan tangannya.
"Boleh tidur dengan Hyung?" Tanya Jungkook sambil berjalan mendekat pada Taehyung yang duduk disofa ruang tengah. Mereka selesai makan malam omong-omong.
"Bayi kelinciku ingin dikeloni huh?" Tanya Taehyung gemas terlebih saat Jungkook mendusal pada dadanya dan memeluk erat pinggangnya.
"Mau tidur sini." Ucap Jungkook terendam.
"Tidurlah, Koo." Ucap Taehyung lembut lalu mengecup puncak kepala Jungkook yang lebih pendek darinya itu.
Tidak butuh waktu lama Taehyung sudah bisa mendengar dengkuran halus dari Jungkook. Jungkook memang cepat tidur apalagi dalam posisi kenyang seperti saat ini.
Merasa Jungkook sudah sangat lelap, Taehyung bergerak perlahan. Menggendong Jungkook ala bridal menuju kamarnya.
Tbc
