14. Malamnya Anak Pratala

1.1K 229 14
                                    

★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama banget lo, Gar." Protes Satya ketika Hegar tak kunjung terlihat di layar handphonenya.

Hegar yang sejak tadi menunduk melihat handphonenya jadi mendongak, "sabar. Orang sabar disayang mbak mantan."

"Bagi Satya itu hanyalah mimpi, Gar." Sahut Sanji yang juga ada disana. Mereka berempat, bersama Yoshua akan bermain game online.

"Jik, mending lo diem," tegur Satya kesal, kemudian menyender di dinding kamar Nanta.

"Mboten saget kula, mas. Kurang asik uripku tanpo ngurusi uripmu."

Yoshua tiba-tiba tertawa, "itu motto para tetangga. Gue pulang ngeboncengin cewek aja dijadiin bahan gibah seharian. Padahal cewek itu saudara gue."

"Jenenge manungsa, Yosh—"

"Yoyo aja." Yoshua memotong perkataan Hegar.

"Yoyo? Dulu gue ngerasa keren banget pas bisa mainin yoyo," ucap Satya.

Malam ini Hegar, Satya, Sanji, dan Yoshua sedang berada di kamar Nanta. Numpang tempat untuk mabar. Katanya kamar Nanta lebih adem dan jaringan Wi-Fi lebih kencang. Sementara itu, si pemilik kamar tengah rebahan sambil menonton video di Yousup.

"Ora keliru, tapi kan— Yoyo yang ini bukan mainan tapi nama."

Satya hanya menyengir.

"Dulu gue juga gitu, Sat. Kemana-mana sampe bawa yoyo buat latihan. Kayak mau ujian praktek terus dinilai sama guru aja," sahut Hegar, sudah lupa akan topik tetangga tukang gibah.

"Padahal nggak berdampak besar kalo nggak bisa main yoyo ya, Gar?" tanya Nanta tapi pandangannya tetap tertuju pada layar handphone.

"Iya. Tapi menurut gue, rugi kalo nggak pernah mainin yoyo. Main yoyo itu butuh effort, nggak gampang." Hegar ini termasuk anak yang suka bermain. Dulu mainannya ya mainan tradisional, sekarang jaman sudah canggih, mainannya jadi game online. Dia jadi rindu bermain permainan tradisional.

"Karena butuh usaha itu, yoyo jadi banyak manfaatnya. Butuh konsentrasi, koordinasi tangan sama mata, terus trik buat maininnya ini yang bisa ningkatin kemampuan otak." Satya menambahkan.

"Pantes bikin emosi kalau bisa ngelempar nggak bisa nangkep," ujar Yoshua.

Hegar tersenyum tengil, "itu sih elonya aja yang nggak sabaran, Yosh."

PRATALA & PRATIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang