3

104 16 2
                                    

"Namanya Casano Beniamino." Horyang memainkan jari besarnya, "Dia satu satu nya teman masa kecil ku. Dan dia lah Tangan Kanan Iblis yang kalian tahu itu."

Haruko tersentak. Jadi orang besar bernama Casano itu yang sudah berhasil mengalahkan Hatz?

"Maksudmu, kau bukan Tangan Kanan Iblis yang asli?" Tanya Wangnan.

Horyang menggeleng, "Tidak, bukan seperti itu. Aku memang Tangan Kanan Iblis...yang asli. Tapi selama ini, Casano mengakui dirinya sebagai Tangan Kanan Iblis, meski sebenarnya dia adalah Tangan Kiri nya."

Wangnan menunjukkan wajah bodoh nya, "Apa? Hah? Gimana gimana? Aku ga mudeng."

Haruko menjitak kepala Wangnan dengan tidak ragu, "Dengarkan dulu ceritanya, Wangnan." Ujar Haruko geram.

Wangnan tertunduk dengan wajah memelas, "Galak amat jadi cewek."

Haruko hanya memutar bola matanya dengan tidak peduli. Dia kembali mempersilakan Horyang untuk bercerita tentang masa lalu nya. Diliriknya Bam yang hanya berdiri diam sambil mendengarkan. Horyang mulai bercerita tentang kisah bagaimana dia bisa menjadi seorang Tangan Kanan Iblis.

Tentang dia dan Casano yang terlahir di Area Tengah dimana keberadaan bayi tidak diperbolehkan. Kemudian dijadikan kelinci percobaan dan menjadi salah satu diantara dua bahan percobaan yang selamat. Bertemu dengan peneliti baik hati bernama Sophia, juga saat ditanamkan separuh tubuh iblis ke dalam dirinya. Dia yang mendapat area kanan, dan Casano yang mendapat bagian kiri. Awal mula dia memasuki menara, hingga akhirnya berada di Tim Asam Manis ini.

Haruko memandang nya penuh simpati. Orang besar berhati lembut ini memiliki masa lalu yang tidak menyenangkan. Sekalipun dia juga dilatih sangat keras oleh FUG, setidaknya dia tetap memiliki masa kecil yang indah bersama Sazha dan Anju. Tapi Horyang, dia bahkan tidak ingat kalau dia pernah menjadi anak kecil.

"Lantas apa yang akan kau lakukan?" Tanya Haruko.

Horyang melirik Miseng dan Prince yang sudah ketiduran di depan tv. Lantas pria besar itu tersenyum kecil.

"Saya akan membawa nya kembali."

###

Bam menatap datar ke arah Horyang. "Kenapa kau menyuruhku keluar di larut malam seperti ini, Tn.Horyang? Ayo kembali." Ajaknya.

Horyang melirik Bam sebentar, "Kau tidak bersama Aria? Bukankah dia tidak pernah jauh dari mu?" Bukannya menjawab, Horyang balik bertanya.

"Tidak. Aku menyuruhnya untuk tidur duluan." Jawab Bam sambil menggeleng.

Horyang ber-oh kecil. Pria yang dijuluki Tangan Kanan Iblis itu berdiri menghadap Bam.

"Boleh aku bertanya sesuatu pada mu, Viole?"

Bam tidak menjawab.

"Apa kau...ada hubungannya dengan eksperimen yang terjadi pada ku dan Casano?"

Bam mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Horyang mengaitkan dirinya ke dalam eksperimen yang terjadi pada nya?

"Kekuatan mu itu...sangat tidak masuk akal untuk pemikiran manusia biasa. Apa mungkin kau salah satu bahan eksperimen yang selamat sama seperti ku? Apa mereka juga menjadikan mu wadah iblis, sama seperti ku?" Horyang mengaktifkan Tangan Kanan Iblisnya, "izinkan aku melihat apa yang ada dalam tubuh mu, Viole."

Bam menatap datar kepada Horyang. Jujur, dia juga merasa bersimpati pada Horyang saat mendengar kisah nya tadi. Tapi dia juga entah kenapa tidak suka saat mendengar Horyang menyama nyama kan diri nya dengan diri sendiri. Dia bukan Horyang, dan Horyang juga bukan dia.

MISSIONWhere stories live. Discover now