2

1.8K 172 1
                                    

• Dolores Umbridge •

Langit tampak mendung pagi itu, cuacanya sangat mendukung untuk tidur sejenak. Tapi aku harus bangun kalau tidak ingin terlambat, karena pelajaran pertama hari ini adalah Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Dan ya, aku akan bertemu profesor baru yang ku tahu namanya Dolores Umbridge. Dari wajahnya, aku dapat menyimpulkan kalau dia itu menyebalkan. Pokoknya itu kesan pertama yang ku dapatkan ketika melihat wajahnya.

Aku menoleh ke samping dan mendapati ranjang Hermione sudah kosong. Gadis itu memang selalu rajin kalau bangun pagi. Tempat tidurnya saja sudah rapi. Jadi akhirnya aku mengambil handuk dan seragam, tentu setelah selesai membereskan ranjangku.

Ketika sampai di kamar mandi asrama, sudah begitu banyak orang yang ada di dalam sana. Mungkin, aku hampir menjadi orang yang terakhir muncul di sana. Bahkan beberapa sudah memakai seragam mereka, sedang bersiap di depan cermin wastafel. Aku melihat Hermione berdiri di depan salah satu cermin sambil menyisir rambutnya.

"Kau selalu rajin," kataku menghampirinya.

Hermione tidak menoleh, hanya memandangku dari cermin di depannya. "Mandilah, sudah ku minta untuk mengosongkan yang paling ujung," katanya menunjuk bilik kamar mandi paling ujung kanan.

"Oh, kau memang sahabat terbaik!" kataku padanya kemudian berlari kecil menuju bilik paling ujung untuk memulai aktivitas mandiku.

Hermione memang kadang seperti itu jika aku terlambat bangun. Dia akan mengosongkan salah satu dari banyaknya bilik kamar mandi ini agar aku bisa mandi nantinya. Walau kadang aku juga merasa tidak enak dengan mereka yang menunggu, tapi mau bagaimana lagi.

Kalau sudah begini, aku pasti mandi dengan terburu-buru. Walau tidak terlalu cepat juga karena itu tidak baik. Aku mudah merasa gerah kalau mandi terlalu cepat. Setidaknya aku memotong lima menit dari waktu mandiku yang normal agar siswi yang lain bisa memakai bilik kamar mandi ini.

Setelah memakai seragam Gryffindor-ku, aku keluar dari dalam bilik kamar mandi itu. Membawa semua barang-barangku untuk bersiap di depan wastafel, menyusul Hermione.

"Pakailah! Ini kosong." Kataku berseru pada siswi lain yang mengantri, menunggu giliran.

Setelah seruanku itu, beberapa orang siswi lantas berlari kecil menuju bilik itu. Berebutan antrian agar bisa cepat-cepat bersiap dan tidak terlambat masuk ke kelas pertama hari ini.

Aku hanya tertawa pelan melihat mereka saling mendorong satu sama lain, bahkan ada yang terpeleset karena terlalu semangat berlari. Sudah tahu lantai kamar mandi itu licin, tapi tidak berhati-hati.

Hermione masih menyisir rambutnya di depan cermin, padahal sudah sejak tadi dia berdiri di sana, tapi belum juga selesai. "Kau sudah cantik, Mione. Mau kau apai lagi rambutmu itu?" tanyaku menggelengkan kepala.

"Rambutku ini tidak seperti punyamu yang mudah untuk di atur, Chris." Katanya menghela napas, masih berusaha mengikat rapi rambutnya.

"Rambutku juga susah untuk di atur, Mione. Kau saja yang tidak tau."

Aku lalu melepas tusukan rambut yang setiap hari ku pakai. Bisa di bilang aku hampir tidak pernah melepas rambutku, kecuali saat mandi dan tidur. Rambutku tidak begitu panjang, kurang lebih sampai di punggung. Rambutku memang tidak seikal Hermione, tapi tetap saja susah untuk di atur--menurutku.

REDAMANCY || Draco MalfoyWhere stories live. Discover now