1. Aku Sendirian

23.1K 1.1K 69
                                    

Jakarta, 2008



"Heeseung,  jangan lari-lari!"



Seorang wanita berumur sekitar awal 40-an berlari-lari di halaman sebuah rumah yang besar tapi sangat asri. Ia mengejar seorang anak laki-laki yang lagi menangis sambil berlari ke arah pagar rumah tersebut.

Anak laki-laki itu bernama Lee Heeseung, panggil aja dia Heeseung. Umurnya baru 7 tahun. Dari namanya sudah jelas kalau dia bukan keturunan Indonesia asli, alias blasteran.

Ayahnya berasal dari kota Seoul, Korea Selatan dan ibunya orang asli Indonesia. Setelah menikah mereka memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan membuka perusahaan di sini.

Tapi sayang, ibunya meninggal 2 tahun lalu saat ia menyusul suaminya ke Korea...

Semua berawal dari ayahnya yang membuka cabang perusahaannya di Korea. Tapi sehari sebelum keberangkatan, Heeseung mendadak sakit dan terpaksa tidak ikut ibunya ke Korea dan dititipkan pada sang nenek di Jakarta. Naas, pesawat yang ditumpangi ibunya meledak dan jatuh.

Sejak kehilangan istri yang sangat dia cintai, ayahnya selalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya dan ia lebih memilih untuk stay di Korea setelah 1 bulan kepergian istrinya. Indonesia terlalu menyakitkan untuknya, mengingat banyak kenangan bersama istrinya disini. Tapi saat ia berencana membawa Heeseung ke Korea, ibu mertuanya langsung menentang keputusannya.

Kau bisa pergi ke Korea, tapi tanpa cucuku. Tolong, aku ingin dia menemaniku disini, ini bisa mengobati rasa rinduku terhadap anakku..

Pinta nenek Ratna, yang tidak lain adalah ibu kandung dari istrinya. Heeseung ikut menangis, dia juga tidak mau ikut ayahnya ke Korea. Dia ingin tetap di Indonesia untuk menemani neneknya.

Akhirnya sang Appa terpaksa setuju karena dia juga tidak mau mertuanya yang sudah lanjut usia itu tinggal sendirian.



°°°


"Bi Rumi, biar aku aja yang nyusul Heeseung"

Suara seorang gadis menghentikan langkah bi Rumi, wanita 40-an yang tadi lagi mengejar Heeseung. Wanita itu tidak lain adalah asisten rumah tangga yang bekerja di rumah nenek Ratna. Bi Rumi menurut dan langsung kembali ke dalam rumah.

"Heeseung, tunggu!"

Heeseung sudah berdiri di depan pagar rumahnya sampai dia mendengar suara yang tidak asing memanggil namanya. Sebelum itu ia terus menangis sambil memegangi pagar.

"Heeseung kenapaa?" tanya sang gadis

"Aku mau Appa pulang, kak. Aku nggak mau punya mama baru!"

Setelah mendengar alasan yang membuat Heeseung menangis, gadis berusia 12 tahun itu langsung memeluknya. Ia mencoba menenangkan Heeseung sampai tangisnya berhenti. Tangan Heeseung yang tadi mengguncang-guncang pagar rumahnya, kini dilepasnya dan langsung ikut memeluk tubuh gadis itu.

Arvena Yuanita, biasa dipanggil Vena. Gadis ini adalah anak tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah nenek Ratna.

Dulu tetangga nenek Ratna adalah neneknya Vena. Mamanya Vena dan Heeseung pun juga sudah berteman dari kecil. Setelah nenek dan kakeknya meninggal, Vena dan keluarganya pindah menempati rumah tersebut. Kebetulan mamanya adalah anak tunggal. Satu tahun setelah Vena pindah, baru Heeseung pindah dan tinggal bersama nenek Ratna.

Tapi tepat 6 bulan yang lalu papanya harus pindah ke Jepang karna tugas dari kantornya. Mamanya harus ikut, tapi tidak dengan kedua anaknya. Vena dan kakaknya, Vino, yang berumur 3 tahun lebih tua darinya lebih memilih sekolah di Indonesia karena mereka nggak mau jika harus pindah sekolah lagi.

JUST YOU (Lee Heeseung) ✔︎Donde viven las historias. Descúbrelo ahora