16

2.5K 368 9
                                    

16 : Tamparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16 : Tamparan.
.
.
.

Karina sekarang sudah dinyatakan pulih total oleh dokter.

Ginjalnya cocok dan operasinya berjalan lancar tanpa efek apapun. Syukurlah. Karina sudah menjalani pengobatan dengan baik dengan waktu yang cukup lama, satu bulan.

Hari ini adalah hari pertama gadis itu masuk, entah kenapa sejak pertemuannya dengan Jeno yang bersikap apatis, membuat Karina menjadi banyak diam. Dia sibuk berpikir. Kenapa lelaki itu sampai bersikap seperti itu dengan dia? Memangnya Karina punya salah sebesar apa?

"Mentang-mentang abis liburan ke Singapura sekarang nggak suka bakso lagi?" sindir Giselle saat melihat Karina sama sekali tidak menyentuh baksonya.

Saat ini jam istirahat, mereka sedang menikmatinya di kantin yang hampir penuh dengan teman-temannya yang kelaparan.

Karina tersenyum kecut. Gadis itu memang mengatakan pada semua teman yang bertanya tentang kepergian dirinya karena dia harus ikut orangtuanya untuk kunjungan berbisnis di Singapura. Bukan untuk pengobatan.

"Gue cuma lagi mikir aja."

Giselle mengernyitkan dahi, "Apaan yang lo pikirin? Baru masuk udah banyak pikiran."

Mau tak mau Karina tertawa mendengar nada kesal dari perkataan Giselle. Dia tau, temannya itu sedang kesal karena sering kebingungan mencari contekan selama Karina tidak masuk.

"Jeno..." Karina menyebut nama laki-laki yang saat ini sukses membuatnya bingung.

Giselle menganggukan kepala dengan semangat, dia meminum es teh manisnya untuk membantu melarutkan mie ayam yang masih dia kunyah. "Ah! Bener tuh!" seru Giselle semangat sambil bertepuk tangan. Untung saja gadis itu tidak tersedak.

"Lo udah ketemu sama Jeno?"

Karina mengangguk pelan.

"Dia berubah semenjak lo pergi." lanjut Giselle. Gadis itu menyingkirkan mangkuk mie ayam miliknya yang sudah abis. Kali ini dia akan menceritakan berita penting pada Karina.

"Hah?" Karina menatap Giselle masih tak mengerti.

Giselle berdecak kesal, Karina kalau seperti ini seperti bukan Karina si peringkat satu di kelas. Bodoh. "Semenjak lo pergi, si Jeno ini selalu buat ulah. Entah berantem sama temennya, adik kelas, bahkan dia sering banget ikut balap liar, mabuk-mabukan ah suka judi juga,"

"Dia juga pernah nonjok Echan. Beuh, parah sih, sampe heboh satu sekolahan." lanjut Giselle dengan lancar.

Karina terdiam, mendengar informasi dadakan dari Giselle tentang Jeno. Kenapa Jeno bisa seperti itu?

"Gue sih duga, Jeno itu suka sama lo, Rin. Makanya dia melampiaskan kekesalannya pas ditinggal sama lo melalui hal-hal aneh itu."

Mata Karina melotot menatap Giselle yang bisa-bisanya dia berkata dengan se-santai itu.

Gengsi I Lee Jeno- Yoo Karina✅ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang