3 5

806 51 15
                                    

"Nara pasti ada alasannya sayang melukai ayahmu" Seokjin mencoba untuk menenangkan Yoora yang tengah berada di pelukannya ini.

Seusai Yoongi berbicara seperti mengusir secara halus demi kebaikan mereka, akhirnya mereka mauk ke kamat masing masing. Yoira sampai saat ini masih menangis walaupun semarang ia menangis tanpa ada suara namun air matanya tetap keluar deras.

"Tak apa, nanti jika keadaan sudah membaik tanyakan padanya baik baik, jangan menggunakan emosi dan dengarkan penjelasan dia" Seokjin tersenyum sembari mengusap air mata yang masih menetes itu.

"Dia melanggar janjinya dan aku sudah percaya padanya dan dia bohong selama itu" Seokjin mengangguk paham mungkin Yoora banyak pikiran terus ditambah masalah ini jadi emosinya tidak terkendali.

"Tidurlah aku akan menemanimu" Yoora menggeleng dengan tetesan air mata.

"Tidur atau kau tak boleh bertemu dengan Jinny" Yoora kalah saat ini kemudian ia mengangguk setuju untuk tidur.

Seokjin memeluk istrinya itu dengan erat, Yoora memejamkan matanya sesekali air matanya menetes. Dengan sabar Seokjin mengusapnya, baru kali ini ia melihat Yoora se marah ini, hampir saja ia juga melakukan hal yang membahayakan pada Nara.

"Tidurlah mimpi indah jangan pikirkan masalah tadi sayang, kau tenang saja banyak yang menyayangimu" Seokjin lagi dan lagi harus menghapus jejak air mata Yoora. Kemudian mengecup kening dan kedua mata sembab Yoora.



Mereka sarapan dalam keadaan hening semuanya lengkap kecuali Yoora yang masih marah pada Nara. Nara sesekali menghela nafas dan ingin menyelesaikan sarapannya, tapi ia makan hanya 3 sendok mau tidak mau ia harus menghabiskan makanannya demi anak yang dikandungnya.

Satu persatu meninggalkan meja makan tanpa mengucapkan sepatah kata. Hanya menyisakan Namjoon, Nara dan Juga Jimin.

"Aku mau ke tempat Oppa Baek" Nara memecahkan keheningan ruang makan tersebut.

"Akan ku antar" Jimin berbicara kali ini setelah meneguk minumannya.

"Tidak aku bisa sendiri, nanti saja kau jemput aku" Jimin memastikan kembali kemudian mengangguk menyetujuinya.

"Nara, aku tahu ini tak mudah bagimu, tapi tolonglah untuk bersabar sedikit, mungkin sekarang Yoora butuh sendiri" Nara tersenyum kemudian mengangguk

"Iya, aku tahu seharusnya aku memeriksa dulu" Namjoon menepuk tangan Nara yang ada di meja kemudian tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan.

"Tak apa sayang, masih ada aku disini dan jangan lupakan jagoan kita yang selalu bersama Mommy nya" Jimin tersenyutersenyum membuat Nara sedikit lega pasalnya masih ada yang mau dengannya ya walaupun hanya butuh waktu untuk mengembalikan semuanya.

Nara tersenyum kemudian mengangguk. Setelah itu ia keluar rumah diantar oleh Jimin. Dan di depan pintu sudah terdapat mobil miliknya dan seorang sopir pribadi. Sebenarnya Nara sudah menolak tapi ini keinginan Jimin dengan dasar tidak ingin bayinya kenapa kenapa jadi mau tidak mau harus menerimanya.



"Nara kemana?" Sebuah keajaiban Yoora menanyakan dimana Nara.

"Di rumah Baekhyun Oppa" Jawab Jieun kemudian melahap kripiknya. Yoora hanya mengangguk kemudian duduk di hampir Jinny.

"Kenapa?" Kali ini suami Nara bertanya.

"Tidak, aku hanya ingin minta maaf kepadanya, aku sudah keterlaluan"

"Tak apa, Nara juga salah karena tidak mendengarkan mu" Jimin menepuk pundak Yoora kemudian mengangguk.

"Kapan pulang?"

THE MAFIA - BTSWhere stories live. Discover now