Kemudian, Ia Mulai Jarang Berkunjung

259 55 0
                                    


Seingatku, semasa aku kecil, aku selalu bermain bersama Mariam dan seorang lelaki dewasa. Kata ibu, dia adalah ayahku. Wajahnya masam setiap kali ayah hadir di rumah, seperti kedatangan penyakit.

Jam bermain kami selalu satu hari penuh, karena ayah tidak ada di rumah di hari-hari lain. Hal unik soal ayah adalah dia membuat segala yang ia sentuh bisa bicara, dia membuat semuanya bercerita. Aku dan Mariam punya banyak koleksi cerita karenanya.

Aku ingat hari aku kehilangan ayah. Dia buat boneka kami mengisahkan dongeng pengantar tidur soal penyihir yang hidup dalam buku. Menyenangkan, aku dan Mariam tertawa.

Kemudian, ia mulai jarang berkunjung, seolah kata-kata dan kisahnya menelan habis dirinya sendiri. 

Akhirnya, ayah hilang. Kenangan terakhirku soal ayah adalah buku catatan yang penuh oleh cerita-cerita karanganku dan Mariam, serta rambut peraknya. 


To You, For A Thousand YearsWhere stories live. Discover now