s a t u

1K 159 43
                                    

Hai, aku kembali dengan satu chapter baru!
Awalnya aku pikir kalian tidak tertarik membaca cerita ini, jadi aku sebenernya ada niatan unpublish cerita ini sebelumnya.

Tapi, membaca satu komentar yang meminta cerita ini lanjut, aku langsung melanjutkan menulis cerita ini.

Jadi aku harap kalian bisa mensupport cerita ini dengan memberikan vote dan comment ya! Aku tunggu comment kalian😉

spam comment yuk!
8 vote 10 comment untuk chapter selanjutnya!

📜

"B-BAGAIMANA bisa?" tanya Kimberlee entah pada siapa dengan bibir yang bergetar.

"Apanya yang bagaimana bisa? Kenapa lo jadi aneh gini?" sela gadis berambut sebahu yang ia ketahui namanya dari memori pemilik raga ini. Gadis didepannya ini memiliki nama yang cantik, Makayla.

"Hah? Eh enggak kok!" balas Kimberlee atau mungkin akan lebih mudah kita memanggilnya dengan nama pemilik raga.

"Apaan sih kok jadi linglung gini! Udah sekarang lo buruan siap-siap terus kita lanjut kerja," suruh Kayla dengan tangan yang mendorong Amber kedalam ruangan bertuliskan 'Kamar Mandi si bantik'.

Sebelum benar benar memasuki ruangan dengan tulisan aneh di pintunya, Amber menahan tangan Kayla dan berbalik. Ia berkata, "Kerja apa? Kenapa harus kerja?"

Kayla menyemburkan tawanya dengan puas mendengar pertanyaan Amber. Bahkan kini gadis itu harus rela membekap mulutnya yang tak henti henti tertawa. Hal itu malah semakin membuat Amber mengerutkan keningnya bingung.

"Hah? Kerja apa? Coba deh baca tulisan dipintu ini." Kayla mengetuk kan jari telunjuknya pada tulisan 'si bantik'. Melihat teman lola di depannya tak bergeming, Kayla lantas melanjutkan ucapannya.

"Si bantik. Si babu cantik. Udah jelas? aduh lo ini kenapa sih kok jadi aneh gini?! mending buruan mandi deh! siapa tau kena air langsung waras lagi." Setelah mengatakan itu, Kayla mendorong bahu Amber kedalam kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi dari luar.

Disisi lain, Amber masih belum sadar dari lamunannya.

"Oh astaga! hahahaha mana mungkin 'kan? ini pasti mimpi, ya! ini mimpi, pasti!" kata Amber tidak percaya, lalu ia mengambil segayung air dan membasuh wajahnya. Ia berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi.

"Oh shit! Gue beneran pindah ke badan orang lain nih? Mana gue jadi pelayan. Boleh nangis enggak sih ini?" Amber merengek dan pura pura menangis, siapa tahu Tuhan ingin mengembalikannya ke raganya yang sesungguhnya.

Tapi itu hanyalah khayalan belaka. Amber dengan berat hati membersihkan tubuhnya dengan air dan sabun lalu mengenakan pakaian yang mungkin bisa dibilang sedikit-

emh agak-

SANGAT LUSUH!

Dengan raut wajah yang nampak terpaksa, Amber mengenakan pakaian pelayan itu yang sialnya nampak pas dan cocok dengannya. Ya nasib jadi pelayan, pikir Amber.

Ia terduduk sebentar didepan meja yang terdapat cermin berukuran sedang. Termenung dengan pandangan kosong. Oh iya! Bukankah Amber ini memiliki kekasih yang hanya pura pura mendekatinya demi lebih dekat dengan adik nya? Kasihan sekali, batin Amber yang sebenarnya adalah Kimberlee.

Amber langsung berdiri saat mendengar ketukan pintu yang kencang. Ia berjalan cepat lalu membukanya.

"Heh! Kenapa lo masih di kamar?! Mau gue pecat?! Cepet buatin gue makanan!" dengan menghela napas pelan, Amber mengangguk lalu berjalan mendahului laki laki yang tak lain adalah anak dari majikannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Transmigration: Why Did The Plot Change?! [ON GOING]Where stories live. Discover now