05 | Aksa ngambek 🍦

757 93 21
                                    

Aksa masih setia duduk di depan gundukan pasir bertaburkan bunga itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aksa masih setia duduk di depan gundukan pasir bertaburkan bunga itu. Setelah memberi 'hadiah' pada Arka, ia segera menguburkan hamster miliknya di taman belakang rumah, tak lupa diberi taburan kelopak bunga mawar diatasnya. Aksa memperlakukan hamster itu dengan sangat baik.

"Udah ya Aksa, jangan nangis lagi. Nanti Kak Ken beliin lagi deh," ujar Kenzo berusaha menenangkan Aksa.

Aksa bangkit, lalu duduk dipangkuan Kenzo dengan posisi berhadapan dan memeluknya. Cowok berbaju biru dengan tulisan 'Young and Freaky' itu memandang tajam Arka yang duduk tak jauh darinya. Sedangkan Arka, balas menatap Aksa dengan wajah polos seperti anak kecil dan jangan lupa kelopak matanya yang terus berkedip cepat. Cowok itu tengah berusaha membuat adiknya agar tidak marah lagi dengan memperlihatkan wajah imutnya, walaupun di mata Aksa itu terlihat menggelikan. Padahal aslinya, ya memang terlihat menggelikan.

"Apa sih Kak Arka! Wajahnya digituin, jelek banget. sana pergi! Pokoknya nanti malam jangan tidur bareng Aksa!"

Kenzo tertawa, sedangkan Arka mendengus pasrah.

"Ayo Kak Ken, kita masuk ke rumah!" ajak Aksa.

Kenzo mengiyakan, lalu ia berdiri dan sebelum masuk ke dalam rumah, cowok itu sempat meledek Arka dengan menjulurkan lidahnya. Arka membalasnya dengan mengacungkan kepalan tangannya, seakan-akan ingin memeluk Kenzo.

"Bunda kapan pulang? Aksa kangen," ujar Aksa yang sedang menelepon Aurel.

"Minggu depan Bunda sama Ayah pulang, Aksa mau oleh-oleh apa dari Bunda?"

"Apa aja deh, yang penting makanan. Bunda tau gak? Hamster Aksa mati."

"Mati kenapa? Aksa lupa kasih makan ya?"

"Bukan Bunda, itu tuh gara-gara Kak Arka. Pokoknya, Bunda nanti harus marahin Kak Arka!" Aksa berteriak, sengaja agar terdengar oleh Arka.

"Iya deh, nanti Bunda jewer kupingnya Kakak kamu sampe melar."

"Udah dulu ya Bun, dadah Bunda."

"Dah sayang."

Aksa menutup teleponnya. Ia mendongak, melihat Kenzo yang sibuk bermain game. Aksa yang berada dalam pangkuan Kenzo, membuat ia bisa melihat game apa yang sedang dimainkan Kakaknya itu.

"Kak Ken, kita keluar yuk! Aksa mau beli es krim."

"Masa hujan-hujan begini makan es sih?"

Aksa melihat keluar, benar saja. Hujan tengah turun dengan derasnya. "Gak papa, ayo ih beli es krim."

"Sama Kak Arka aja yuk!" ajak Arka dengan sumringah.

Aksa mendelik. "Gak mau! Sana pergi, hush hush!"

Arka cemberut, semarah itukah Aksa padanya? Ia lebih baik dipukuli Aksa ketimbang didiamkan seperti ini.

"Ayo dong Aksa, maafin Kak Arka ya," bujuk Arka.

[2] 2GETHERWhere stories live. Discover now