30.

361 37 2
                                    

ekhem... tes
jadi, em... aku mau kasih tau kalian semua kalo...
sebentar lagi cerita ini akan end.

aku berharap semoga sampai di chapter ini kalian ga bosen sama cerita ini.

maaf karna aku update lama ya.

oiya, satu lagi. mau kaya gimanapun endingnya nanti, semoga kalian suka ya dear. jangan marahin aku apapun yang terjadi di ending nanti.

love ya! enjoy!

,,,

- Papih?

"Jeno"

"Hm?"

"Aku ngerasa aneh belakangan ini"

Jeno menatap gadis di depannya. Ia menaruh seluruh fokusnya ke Disya.

"Apa yang aneh?"

"Papih. Kenapa papih belakangan ini jarang banget dateng ke rumah sakit. Bahkan pulang ke rumah juga jarang"

Jeno ga tau harus bilang apa. Dia cuma diam terus menggenggam tangan Disya yang ada di atas meja.

"Mungkin papih Kris sengaja bikin dirinya sibuk biar ga kepikiran mamih terus"

Disya hanya diam. Ia masih sibuk dengan pikirannya yang traveling kemana-mana.

"Papih ga mungkin punya selingkuhan kan, Jen?" tanya Disya tiba-tiba.

Jeno kaget. Banget malahan, "Kenapa ngomong gitu?"

"Sebelum mamih kecelakaan, sikap papih udah aneh. Sekarang papih malah jadi tambah aneh"

"Disya, positif thinking, oke. Jangan mikir yang enggak-enggak"

Disya menghela nafas lalu mengangguk.

"Bisa-bisanya gue nuduh papih gue sendiri"

,,,

Sekarang Jeno sama Disya lagi ada di store yang isinya baju-baju lucu. Akhirnya tadi, Disya memilih untuk menenangkan fikirannya dengan belanja.

Jeno sekarang sedang berperan sebagai bodyguard. Dia jalan selangkah di belakang Disya sambil memegang tas besar berisikan beberapa baju yang tadi udah Disya pilih.

"Mending biru atau hitam?" tanya Disya.

"Em... biru. Lebih cerah"

"Tapi hitam nya bagus" tuh kan. mulai deh.

"Yaudah, hitam aja"

"Tapi yang biru lucu"

"Ambil dua-duanya aja, sayang" ucap Jeno sambil menaruh yang biru dan hitam.

"Yaudah yu, bayar. Jangan boros" ucap Disya terus dia jalan duluan, ninggalin Jeno yang lagi ngebatin.

"Beli 7 baju tanpa liat harga, termasuk boros ga si?"

Setelah mereka bayar, Disya langsung ngajak Jeno pulang karna dia mau nemenin mamih Jess.

"Jen, bentar" Disya menarik lengan Jeno agar berhenti.

"Kenapa?"

Disya tidak menjawab, dia memfokuskan pandangannya ke arah kanan depan dengan tatapan yang sulit di artikan.

Jeno mengikuti arah mata Disya lalu terbelalak. Gila.

Orang yang ada di sana keliatan mirip papih Kris. Eh bukan mirip, tapi emang papih Kris. Muka nya keliatan dengan jelas.

Tapi yang bikin binggung adalah, kenapa papih sama perempuan? ko keliatan mesra?

🌼

see ya-!

to be continue
07/06/21
©amboyahngg_

Jodoh ; Lee Jeno [continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang