23|| Nightmare

285 50 17
                                    

Vote (⭐) dan komentarnya (📄)Juseyo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote (⭐) dan komentarnya (📄)
Juseyo🙏

___________🍂🍂🍂___________

"Aku menyuruhnya pergi," tukas Yoongi. Hal ini jelas menghentikan pergerakan Sohyun. Manik dengan kelopak sipitnya yang terpejam rapat kini terbuka lebar menatap Sohyun, "karena kau."

Sohyun berdiri terpaku disana. Mencoba meresapi dua kata yang keluar dari bibir Yoongi. Terkejut? Sudah pasti.

Alih-alih menjelaskan, Yoongi malah bergerak menghampiri Sohyun seraya memeluk erat tubuh gadis itu.

"Maaf karena membuat mu menunggu,"

Bisikan halus namun cukup mematikan. Inilah yang terjadi pada Sohyun, ia tertegun mendengarnya, apakah mungkin? Bolehkan dirinya berharap meski sedikit kemungkinannya?

"Kau sudah mengingatku?" Sohyun hanya berusaha memastikannya. Manik gelapnya sejak tadi terasa enggan teralih dari wajah Yoongi. Bolehkah dirinya benar-benar berharap?

Yoongi menganggukkan kepalanya ditambah senyum mengembang terukir jelas disudut bibirnya. Hati siapa yang tidak senang, Sohyun langsung memeluk erat tubuhnya.

"Terimakasih oppa, terima kasih sudah kembali."

____

Bosan rasanya jika harus selalu berada di dalam kamar Rumah Sakit seorang diri. Ya, itulah yang dirasakan Yoongi saat ini. Ia begitu bosan, ia ingin keluar untuk sekedar menghilangkan rasa bosannya. Namun, saat melihat sekeliling tidak ada seorang pun yang akan membantu dan menemaninya, alhasil ia pun berjalan keluar seorang diri.

"Apa perlu saya bantu Tuan?" Tanya suster saat melihat Yoongi berjalan sambil membawa alat infus seorang diri.

"Ah tidak perlu, saya bisa sendiri."

Yoongi bukan tipe orang yang mau merepotkan dan direpotkan oleh orang lain. Namun, saat di tengah perjalanan ke Taman netranya tak sengaja melihat Sohyun tengah duduk bersama dengan Taehyung di kantin.

"Perasaan apa ini?" gumam Yoongi dalam hati begitu melihat Sohyun tertawa dengan Pria lain.

Ia masih belum sadar jika saat ini ia tengah terbakar api cemburu.

"Akhh!" Yoongi memekik saat nyeri di kepalanya kembali kambuh, namun bukan hanya rasa nyeri yang ia rasakan. Potongan potongan memori datang memenuhi otaknya seakan ingin memecahkan beberapa potongan puzzle. Otak Yoongi berputar, potongan demi potongan adegan bersama gadis itu sepertinya mulai menyatu dan membuat rasa nyeri di kepalanya semakin bertambah.

"Akh!" Lagi lagi dirinya memekik dalam kesendiriannya hingga membuat prihatin orang sekitar yang melihatnya.

"Anda baik-baik saja?" Tanya seorang wanita paruh baya .

COUNTLESS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang