🦁

578 56 7
                                    

A day in our life

BXB

JANGAN SALAH LAPAK

⚠️BEWARE OF TYPO(S)⚠️

.

.

.

.

.

PART 4







Hari ini minggu, mark bisa lebih bersantai dari biasanya. Namja itu sibuk menonton dengan laptop, tak mengubris ponselnya yang sedari tadi berdering. Itu mina. Mark malas menanggapinya, gadis itu hampir setiap saat menghubungi mark membuatnya tak nyaman. Bukannya apa, mark memang cinta pada gadis itu, tapi ia cukup kesal kalo mina selalu bertanya apa yang dilakukan mark. Dan juga gadis itu kerap marah jika mark telat membalas pesan.

Mungkin besok di sekolah gadis itu akan marah-marah padanya.

"MAMIII ADA CACING!!" Mark hampir menjatuhkan laptopnya. Itu suara haechan yang nyaring seperti biasa.

"Ada apa dengan si gemuk itu?"

Ketika mengintip dari jendela mark malah terkekeh geli melihat mantannya. Jadi di rumah haechan itu, dibanding memasang pagar johnny lebih memilih menjadikan bunga-bunga sebagai pagarnya. Sekeliling rumah johnny dipenuhi berbagai macam bunga dan sayuran. Jika melihatnya seperti perkebunan kecil. Biasanya Ten yang sering merawat, dibantu oleh penjaga kebun. Haechan hanya bisa merusuh.

Seperti sekarang, anak itu memanjat naik kursi taman dengan baju basah oleh air. Ditangannya ada selang yang masih mengucurkan air hingga namja manis itu basah. Lucu sekali, setiap melihat cacing haechan pasti histeris, dulu mark juga pernah terkena bom air dari haechan yang kaget saat menyiram tanaman.

Masa-masa indah, mark bahkan tertawa seperti orang gila.

Namun tawanya terhenti ketika menangkap sosok yang belakangan ini di bencinya. Sungchan. Untuk apa pria itu di sini??

"BUAANGG!! JIJIK CHAN SUMPAAH!!" sungchan menjahili pacarnya itu, kalo mark berada di sana ia pasti sudah membuang cacing yang sudah membuat haechan ketakutan. Bukan menjahilinya seperti itu.

"Echaan!! Jangan teriak! Nga liat mami lagi apa ha?!"

Oh, ternyata ten sedang ngerumpi pagi. Ada taeyong dan doyoung. Tiga uke penggosip di komplek ini.

Akhirnya sungchan membuang cacing itu, kemudian ia menggendong haechan turun sambil sesekali mengecup pipinya.

Mark merasa dadanya tercubit, tanpa sengaja ia meremat tirai jendela sampai terlepas. Namja itu menutup jendela dengan kasar kemudian beranjak ke kamar mandi, berendam mungkin bisa meredakan panas di kepalanya

.

.

.

.

Renjun sedang dalam perjalanan ke gerbang komplek, namja itu hendak belanja seblak yang biasa nangkring di sana. Sendiri kek jomblo, soalnya kun sedang ada pekerjaan penting di kantornya. Renjun tidak bisa ikut karena dia tak berkepentingan.

"Jalan sendiri aja nih uke???" Itu haechan yang baru saja meneriakinya.

"Uke elegan gue sat!!"

"Elegan bapakmu!!"

A day in our lifeOnde as histórias ganham vida. Descobre agora