3. Kebodohan Yang Fatal

3K 634 434
                                    

Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. 💗💗💗

Malam mingguan sama Mami lagi ya dan makasih utk doa kalian semua. Hari ini Paksu udah bs jalan sendiri, ga dipapah lagi. Semoga bsk semakin baik.

Maaf kalo malam ini Mami kasih BelEzra lagi soalnya Mami ga konsen ngetik yg lain krn Paksu pengennya Mami ada di sebelahnya terus, nempel gitu kayak perangko. Mami ga ada sebentar lsg ditanya, "Mami mana?" Hadeuhhh ... tepok jidat deh.

Mami selalu nunggu dengan bahagia vote dan bom komen kalian ya.

Happy reading ...

💐💐💐

Song : Speechless – Naomi Scott

But I won't cry
And I won't start to crumble
Whenever they try
To shut me or cut me down

💐💐💐

Ezra Joseph Mosha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ezra Joseph Mosha

Salah seorang muridku di kelas 12 IPA-1, sekelas dengan Belva, oh ya ampun kenapa harus nama itu yang muncul di benakku sih? Aku buru-buru menggelengkan kepalaku membuang seraut wajah manis yang akhir-akhir ini menjauhiku.

Oke balik lagi ke muridku si Mariana Franks yang akan merayakan ultah ke-18nya di sebuah hotel bintang 5 di Jakarta dan aku diundang. Sebenernya bukan hanya aku tapi semua guru di sekolah juga diundang ke pesta itu.

Aku semangat banget untuk datang dan berniat mengajak Cindy ke pesta itu. Aku ingin nunjukin pacarku ke semua siswa dan teman-teman guru di sekolah. Setidaknya yang naksir aku bisa mundur teratur kalo tahu aku udah punya pacar.

Tapi Cindy menolak dengan alasan dia udah ada job nyanyi di sebuah café. Okelah, aku maklum dan malah aku menawarkan diri untuk menemani dia saat bekerja. Dan sekali lagi dia menolak.

"Ngapain sih kamu ngekorin aku kerja, Ez? Biasanya juga kamu sibuk sendiri!" tukasnya dengan galak.

"Iya aku minta maaf, Cin. Sekarang waktuku udah longgar jadi aku mau nemenin kamu ke mana aja. Emang kamu nggak kangen aku apa?"

Cindy melunak dan mendekatiku lalu memeluk pinggangku. "Ya gitu deh."

Aku niat banget pengen nyium bibir Cindy. Ya gimana juga naluri kelelakianku udah mulai bangkit nih. Begitu bibir kami saling bertemu, aku langsung mundur teratur. Sial! pikirku marah. Kenapa bisa muka si Abel yang muncul sih?

Cindy ngambek dan marah. Ya udahlah! Entah kenapa aku nggak ada niat untuk membujuk dia. Rasanya kok kekanakan banget! Akhirnya aku pergi juga ke pestanya Mariana Franks dan kedatanganku nggak sia-sia.

Mataku langsung tertuju pada Belva Kurniawan yang terlihat berbeda malam ini. Aku kaget karena dia seperti kembali pada sosok Belva yang kusukai. Belva yang ceria. Dia bahkan berani menggodaku dan berkata, "Mister Ezra kok ganteng banget sih!"

Belva & Ezra - Nobody But You (END)Where stories live. Discover now