rasa.

285 39 9
                                    

    Kata orang, hamparan bunga matahari di Kerajaan Spade sangat indah. Setidaknya, selama lima tahun terakhir ini. Warna kuning mewarnai bumi, berbaur indah dengan birunya langit. Mentari pun seakan bersahabat dengan bunga matahari. Mendukung suasana di padang tersebut dan tak malu menyapa sosok raja muda yang sedang menikmati waktu melepas penat akibat urusan ningrat.

    Sebelum lima tahun lalu tentu tidak seperti ini. Salju lebat setiap hari menemani seluruh aktivitas penduduk kerajaan ini. Memang, Kerajaan Spade terkenal dengan temperatur ruangan di bawah rata-rata. Maka, aneh bagi rakyatnya apabila setelah insiden akibat ulah Dark Triad, cuaca langsung ekstrem berganti dengan mudahnya. Yuno Grinberryall—pewaris sah takhta penguasa Kerajaan Spade—lantas menemukan hamparan bunga matahari yang belum sehari pun pernah ia lihat layu akibat rasa khawatirnya tersebut. Berkat itu pula, dia dapat mengenal [Name] [Surname].

    Sihir. Satu kata tersebut menjadi biang kerok semuanya terjadi. Bunga matahari yang tak pernah layu yang menjadi pemicu atmosfer peleleh es di setiap sudut kota adalah sihir dari seorang gadis ayu yang namanya telah disebutkan sebelumnya.

    Cerita tadi adalah kenyataan lima tahun lalu. Sekarang, tiada orang yang takut dengan hawa hangat. Justru kini mereka sangat menikmati nyamannya terbuai oleh kehangatan. Yuno pun begitu. Walaupun terkenal dengan kesempurnaan dan kejeniusannya, tetap saja dia juga manusia. Punya jenuh dan penat. Atas dasar itu, dia berada di tempat ini.

    "Yuno-sama, bagaimana kabar Anda?"

    Mereka tak pernah mempunyai bahan obrolan yang berat. Bisa menyapa sang raja muda pun sudah menjadi suatu keberuntungan bagi sang gadis.

    Yuno yang sedang menikmati angin, mengarahkan atensi ke arah orang yang menyapanya. "Seperti biasa."

    Gadis matahari terkikik, lantas mengayunkan tangannya. Sekilas tak terjadi apa-apa, namun Yuno dapat merasakan bunga berwarna kuning makin mengeluarkan aura oranye. Mengusir lelah yang tadinya betah bertahan di tubuh si pemuda.

    "Kurasa kamu tak perlu sampai repot melakukannya setiap aku datang ke sini." Yuno berjalan santai mendekati keberadaan sang gadis yang terpisah jarak sekitar 5 meter darinya.

    "Haha, saya melakukannya karena Yuno-sama merupakan tamu istimewa kebun bunga saya."

    "Tidak mungkin. Kau tidak perlu mengistimewakan aku karena aku raja, [Name]. Kau harus memikirkan tubuhmu juga."

    [Name] setengah berbisik, "Aku mengistimewakanmu bukan karena kamu raja, kok—eh?"

    "Eh?"

.

.

.

    Salju turun perlahan. Dingin yang biasa dirasakan kembali menyerang setelah para iblis dikalahkan oleh pasukan gabungan Kerajaan Clover dan Heart. Bukan dingin menusuk akibat kekuatan mengerikan dari para iblis dan Dark Triad.

    Setelah 15 tahun hidup dalam kekhawatiran, akhirnya diri bebas menikmati suasana dunia luar. Buncah perasaan senang dari hati seorang [Name] [Surname] tak berlangsung lama setelah teringat akan satu hal. Sesuatu yang membuatnya memutuskan menguar sihirnya secara masif di seluruh penjuru negeri. Darah kerajaan tidak mengalir di pembuluh [Name], ia bukan pula keturunan keluarga bangsawan. Memiliki kapasitas sihir yang menakjubkan merupakan satu anugerah paling spektakuler sekaligus pahit baginya.

    Mentari dengan cepat menyinari tanah lapang di hadapannya. Dibarengi dengan tumbuh dan mekarnya bunga matahari di bumi yang kedapatan sinarnya. Lantas, sinar itu meluas menutupi seluruh kerajaan, sedangkan bunganya hanya memenuhi tanah yang semula kosong. Indah dan hangat. Perpaduan yang akan membawa kenyamanan bagi seluruh yang merasakannya.

Sunflower | Yuno [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang