8 - Kangen

31.3K 3K 557
                                    


Ding dong

'Buset siapa yang dateng ke rumah jam segini?'
'Ya kali mamah papah pulang, mustahil banget pulang cepet.' Monolog Jaemin dengan dirinya sendiri.

"Mas Nana, ini ada tamu mas!" Teriak bibi Kina, ART di rumahnya Jaemin.

"IYAA BENTAR BI!"

"Siapa bi—"

Brukk

"E—eh ka Jeno..." Jaemin kaget banget pas ngerasain badannya terhuyung kebelakang karena langsung dipeluk gitu.








"Kamu darimana saja Jaemin..."
"Saya udah telepon kamu belasan kali, saya chat juga tidak ada jawaban,"
"i'm so sorry if i made a lot of mistakes for today, Na." Ucap Jeno lirih.



"Hah..."

"ENGGAA, WHY ARE YOU APOLOGIZING?"
"Justru aku minta maaf karena gak aktifin hp seharian,"
"Tadi aku sama temen-temen quality time ke mall, terus aku nya juga lagi bete alhasil nonton netflix hehe jadi lupa charge." Kata Jaemin terkekeh.

"Ya tuhan... saya beneran takut kamu ada marah sama saya."

Raut wajah Jeno terlihat sangat menyedihkan, setakut apa dia kehilangan Na Jaemin?








"Ada sih yang bikin kesel."

'Deg'
'Mampus jeno mampus.'

"Deket banget ya sama bu Heejin?" Bisik Jaemin di telinga yang lebih tua.

Jeno sudah kepalang deg-degan mendengar pertanyaan muridnya itu, ternyata ada kesalah pahaman disini. 



"Kamu tau nggak kalau Heejin sepupu aku?"

Air muka Jaemin seperti bingung bercampur malu.
Jadi dia daritadi cuman cemburu nggak jelas?

"Bohong." Jaemin mencoba buat denial.
Biasa kalau orang ke gap salah paham begini ni

"Benerann sayang HAHAHA." Ucap Jeno tertawa puas.
"Ih muka kamu merah tuh— aduh jangan digebukin ay."

"Ngeselin banget sih!" Berontak Jaemin dipelukan yang lebih tua supaya Jeno lepasin dia. Sedaritadi memang belum ada yang mau lepas, padahal masih di depan pintu luar.

"Benerann, nanti aku cerita-cerita deh."

"Kak lepas dulu ih, kita ke dalam ya?"

"E-eh gapapa?"
"Aku pulang aja, nggak enak sama orang rumah."

"Apaansih, aku aja dirumah sendiri,"
"Mamah masih di papah kok tenang aja."

"Loh itu kan ada ART sama satpam kamu, sama aja."

"Daritadi mereka ngeliatin kita gini ka, kamu nggak sadar apa?"

"Lah iya? HAHAHHA,"
"Okay gapapa ya hehe."

"Kamu masuk aja dulu tuh, aku mau ke mang Tirta bentar."

Jeno akhirnya dituntun bibi Kina buat kedalam, karena memang disuruh yang punya rumah masuk.



"Mang Tirta..."

"DON'T PLAY PLA—e-eh mas maaf, ada apa ya?" Tanya mang Tirta, satpam rumah Jaemin dengan terbata-bata. Ini mang Tirta kayanya abis scroll tiktok deh.

"Jadi ginii..."
"Tadi itu cowok aku—"

"Keliatan si mas hehe."

"JANGAN DIPOTONG IH BENTAR!" Bentak Jaemin, abisnya dia belum selesai ngomong malah diserobot.

"EHIYA M-MAAF."
'Mampus kamu mang.'

"Tadi itu cowok aku,"
"Kalau mamah ada chat mang Tirta nanyain aku ngapain aja, jangan ceritain kalau aku bawa cowok aku ya? hehe." Pinta Jaemin dengan wajah yang dibuat-buat imut, siapa yang bakal nolak?

"Tenang mas, saya gak bakal sebocor itu kok."

"BENER YA?!"
"Nanti aku kasih bonus, bisnis kita nih." Ucap Jaemin sambil ngeluarin jurus wink andalannya.

Mendengar ucapan majikannya itu bikin mang Tirta ketawa karena memang se-absurd itu. Makanya dia iyain aja karena udah klop banget sama anak ini.
















Jaemin baru aja nyelesain 'bisnis' dia sama orang-orang di rumah demi bawa pacarnya ini bermalam.

"Lama banget kamu ay,"
"Saya udah mau habisin ini nih apa namanya...?" Ucap Jeno sambil nunjukin doritos yang udah tinggal setengah di tangannya.

"LOH ITU PUNYA AKU KOK DIMAKAN?!" Teriak Jaemin kesel.

"Maaf lapar hehe,"
"Nanti saya ganti sekardus deh." Bujuk Jeno sambil meremas-remas tangan yang lebih kecil.

"Gapapaaa,"
"Kamu mau makan ka?"
"Itu di meja makan banyak kok."

"Gak usah deh, takut ngerepotin."

"Makan ya? kesian kamu daritadi kayanya lesu banget." Pinta Jaemin ke yang lebih tua.

"Ya sebabnya kan gara-gara kamu, Na."

"Ya maaf sihh,"
"Makan ya?"
"Banyak kok itu, sayang makanan pada nggak abis."

"A-ah okay."


















Setelah sesi makan malam, Jaemin kayanya beneran pengen ngajak si pacar buat quality time khusus untuk mereka.

"Ka, nginep di sini aja ya?"

"ha— yang benar aja kamu Na..."
"Engga deh, saya pulang aja ya,"
"Udah larut banget."

"Itu di luar hujan loh, kamu beneran mau pulang?"

Baru sadar di luar hujan lebat, mungkin Jeno tidak sadar karena hawa di dalam ruangan memang sudah dingin dari awal.

"Memang gapapa?"

"Aku bilang tenang..."
"Udah aku sogok orang dalam rumah hehe."







Jaemin mulai maju merapatkan tubuhnya dengan kekasih. Lelaki di depannya ini memang sangat atraktif, apalagi dengan balutan jaket kulit yang menghiasi tubuh indah sang kekasih membuat gairah dalam tubuhnya meningkat.



"Kita ke kamar yuk ka..."

Bisikan seduktif dari yang lebih muda sepertinya akan menjadi cerita panjang pada malam ini.







_____________

Hai... aku balik setelah hampir satu tahun 😭
Aku bener-bener kena writter block gatau kenapa bingung mau lanjut apa di-unpub. Tapi tadi malam aku tiba-tiba kangen wattpad HAHAHA baru inget ada book ini yang ternyata masi banyak yang baca.

Makasih buat yang masih stay nungguin ini update, love you guys 💗 jangan lupa vomentnya...

Aku gabut aja sih (padahal lagi ujian) tapi gimana ya shbdbd jadi santai aja lah. Byeee 😬

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pak Jeno | nominWhere stories live. Discover now