5. Kandidat Lain?

1.1K 149 0
                                    

Seperti kemarin, entah mengapa kali ini Naruto mendapati Sasuke kembali ada di depan kamarnya.

"Apa kau menungguku?",tanya Naruto mulai bertanya-tanya dengan maksud Sasuke yang julukannya seperti itu melakukan ini sejak kemarin.

Sasuke menggeleng sembari melipat tangannya cool.

"Huh?",Naruto menggumam keheranan.

"Kau bisa datang ke rooftop sesukamu",ucap Sasuke kemudian, dari tatapan yang awalnya tertuju ke bawah kemudian melirik ke arah Naruto.

"Ah.. Aku akan datang, aku selalu suka matahari pagi menyinariku",balas Naruto mencoba bersikap dengan baik.

Sasuke pun mengangguk dan kembali ke kamarnya.

'Walaupun terlihat simpel tapi apa maksudnya aku harus datang ke sana setiap hari?',pikir Naruto mencoba mengerti maksud Sasuke sengaja menunggunya walaupun itu tidak seratus persen tepat.

'Mungkin.. aku lebih banyak berkeliling sekarang',pikir Naruto terus berjalan.

Naruto yang masih baru dengan arah di dalam kediaman megah tersebut pun, entah bagaimana malah sampai ke dapur dengan kakinya yang terus melangkah tanpa arah, entah dia bisa kembali lagi nanti atau tidak.

"Masakanmu baunya sedap, apa yang kau masak?",tanya Naruto berjalan masuk ke dalam arena dapur.

Si target yang Naruto ajak bicara pun menoleh dengan kaget.

"Naruto? Ah! Apa kau sedang berkeliling hingga sampai ke sini?"

Naruto mengangguk dan menjawab,"ya, aku hanya mengikuti langkah kakiku."

"Aku sedang memasak kari ayam"

"Akan kucoba",ucap Naruto melihat wanita di depannya langsung sumringah.

"Um.. kau bisa menunggu di ruangan sebelah, aku akan mengantarnya ke sana setelah selesai"

"Aku mengerti",balas Naruto segera berbalik pergi.

'Ahh... Kakiku lemas, mengapa Naruto bisa tersesat di dapur?',pikir wanita itu langsung terjatuh lemas karena kaget.

'Baik! Walaupun ini baru percobaan, ayo hidangkan yang terbaik untuknya',pikir wanita itu segera berdiri untuk kembali memasak.

*****

'Kari ayam, ya? Wanginya terasa enak, aku jadi lapar',pikir Naruto diam-diam menanti sembari melirik ke ruangan sebelah.

"..."

Kira-kira lima belas menit setelahnya, kari ayam sudah tersaji lengkap dengan makanan dan minuman tambahan.

'Seperti pemilik rumah, padahal aku hanya tamu',pikir Naruto merasa takjub dengan apa yang ada di depannya.

"Apa kau tidak ikut makan?",tanya Naruto penasaran, melirik ke samping pada wanita yang terdiam membisu di samping dengan jarak yang cukup jauh dengannya.

"Apa boleh?",tanya balik wanita itu gelisah.

"Tentu, kau membuat ini untukmu, bukan? Kalau aku yang makan disini seorang diri, seperti aku telah merebut jatah makanan seseorang",balas Naruto menjelaskan panjang lebar.

Wanita itu pun terlihat bersalah kemudian berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

"Bolehkah aku menyiapkannya untukmu?"

"Hn"

"..."

'Apa enak?'

"Enak dan gurih, rasa yang menyenangkan",komentar Naruto setelahnya.

Wanita itu pun langsung sumringah, Naruto pun menyadari dirinya tidak mengenali wanita itu.

"Tapi aku bahkan tidak tahu siapa namamu",lanjut Naruto menggumam.

"Aku Uchiha Hinata, hanya seorang anak angkat"

"Ah...",Naruto langsung mengangguk paham.

'Pantas tidak pernah menjadi perbincangan media',pikir Naruto dalam hati.

"...."

"Aku akan kembali, terima kasih telah menemaniku hari ini",ucap Hinata sembari tersenyum hangat.

Naruto mengangguk tanpa menjawab.

Segera setelahnya, Naruto kembali ke kamar dengan perut kenyang dan memutuskan untuk melewatkan waktu makan malam di hari itu.

'Karena Hinata anak angkat, apa dia juga termasuk kandidat?',pikir Naruto kebingungan kemudian dan ia lupa bertanya.








Kamis, 3 Juni 2021
6:38

Menggodamu ✔️Where stories live. Discover now