Bagian 10

321 40 1
                                    

Enjoy reading

••••••••

Sinar matahari pagi masuk kembali dari sela sela korden transparan di kamar Sunghoon, matanya terbuka perlahan dan tangannya memegangi kepalanya yang terasa agak pening.

Sambil menyadarkan dirinya dari bangun tidur, ia mengingat ingat kembali dengan kejadian semalam.

"Akh! Apa yang kau lakukan dasar bodoh!" Ia memejamkan matanya merasa agak bersalah pada Nara semalam.

Bisa bisanya ia mencium Nara seperti itu? Huh, dasar Sunghoon!

Ia beranjak dari ranjang menuju kamar mandi yang letaknya berada di luar kamar, ia melirik kearah kanan di mana kamar Nara berada. Kamarnya masih terkunci, berarti Nara belum bangun.

Sunghoon akhirnya masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.

Hanya perlu waktu lima belas menit saja baginya untuk membersihkan diri, ia mengambil handuk yang tersangkut di atasnya dan menggunakannya untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

Namun ketika ia menarik gagang pintu itu, pintu itu pun juga di dorong oleh seseorang dari luar. Yang mengakibatkan, orang yang mendorong tadi terhuyung ke arahnya.

"Sung—sunghoon?" Ya orang itu Nara, Nara menatap mata Sunghoon yang kini tengah menahannya agar tidak jatuh.

Dengan rambut di kepala yang masih basah itu berhasil membuat Nara sadar dan langsung bangun menyeimbangkan tubuhnya kembali.

"Sebaiknya hati hati ketika ada orang di dalam ruangan" saran Sunghoon, Nara menoleh ke arahnya dan....

"Kyaaa!!! Pakailah baju! Dasar bodoh!" Ia berlari masuk ke dalam kamar mandi dan meninggalkan Sunghoon yang terheran dengan ucapan Nara barusan.

"Apa yang salah da— astaga! Kau memang bodoh Sunghoon!!!!!" Begitulah ucapan dari Sunghoon yang menyadari jika dirinya tidak memakai baju, dan hanya memakai handuk untuk bagian tubuh bawahnya saja.

------

Kampus, 08.20 pagi.

"Nara!" Panggil seseorang pada Nara yang memang sejak tadi tengah mencari seseorang.

"Kau darimana saja!" Oceh nya.

Hanni yang mendapat ocehan itu hanya tertawa kecil, "Maaf, tapi tadi dosen ku menambah jam nya 5 menit. Kita pergi sekarang?" Nara mengangguk dan merangkul lengan Hanni dengan cepat.

Rencananya hari ini keduanya ingin mengobrol biasa di cafe, hanya ingin bertukar pikiran dan cerita yang di rasa sudah lama tidak di lakukan.

Setibanya di cafe, Hanni langsung memesan dua minuman untuknya dan juga untuk Nara.

"Jadi, hal apa yang membuat mu kalah kemarin?" Hanni menghela nafasnya sebentar.

"Aku rasa aku memang menyukai Jake, Nara. Hanya saja, aku menyembunyikannya selama ini" Nara yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya.

"Sejak kapan?"

"Mungkin sejak kita masih kelas 2 SMA, aku juga kurang tahu" Hanni menurunkan pandangan nya, ia merasa tidak pantas untuk Jake, makanya ia hanya menyembunyikan perasaannya saja pada Jake.

"Hanni, kau tahu betul kalau menyimpan perasaan selama itu kau hanya mendapatkan sakit saja, kenapa kau tidak berbicara langsung dengan Jake? Aku rasa Jake juga menyimpan perasaan kepada mu?" Hanni tertawa renyah di sana.

"Hahaha Jake? Menyimpan perasaan padaku? Kau yang benar saja Nara~ tidak mungkin baginya untuk memendam perasaan seperti itu pada seseorang, kau tahu sendiri Jake bagaimana kan?" Nara mengangguk, Hanni benar menurut nya.

Nikah Kontrak?? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang