Chap1

164 15 25
                                    

Akhirnya liburan kenaikan kelas pun berakhir dan sekarang aku menginjak kelas 11 atau 2 SMA. Aku sangat menanti hari ini dimana hari masuk sekolah, aku hanya punya satu sahabat di kelas. Saat libur kami tidak bisa bertemu karena Rena sahabat ku pulang kerumah neneknya di Bandung. Karena itulah aku sangat bersemangat hari ini.

Aku adalah murid pintar di sekolah dan aku juga yang mendapatkan juara umum saat kelas 10, aku masuk ke sekolah ini dengan beasiswa. Bisa dibilang guru guru sangat membanggakanku. Ya aku bersyukur..
Dan aku berharap hari ini dan seterusnya sampai aku lulus aku bisa lebih baik lagi dan tidak membuat kesalahan.

Tapi sepertinya itu hanya berjalan satu Minggu saja sebelum semuanya berubah. Satu Minggu setelah masuk sekolah saat aku berjalan disebuah lorong perpustakaan tiba-tiba aku dihampiri oleh tiga orang murid laki-laki yang biasa disebut berandal sekolah, dan ketua berandal itu menyudutkanku ketembok lalu berkata

"Eh lo kan yang namanya Zara? Mulai hari ini lo jadi pacar gue"

Whaattt!??? Aku berkata dalam hati dengan ekspresi melongo. Dia ngomong apasi yang bener aja dia mau jadiin aku pacarnya. Kutu buku gini dan aku juga gamau pacaran sama berandalan kaya dia. Tapi kalau dilihat secara fisik sih dia oke banget bahkan banyak cewe yang ngefans sama dia, badan tinggi, kulit putih, hidung mancung, bibir sexy, anak orang kaya lagi, bisa dibilang aku juga terpesona. Tapi tetap No!!! Bisa abis aku sama fans²nya dan lagi reputasi aku sebagai anak paling teladan bisa ancur.

"Woy lo denger gue ga sih? Mulai hari ini kita pacaran" ucap nya membangunkan ku dari lamunan

"A-apa sih.. aku gamau pacaran sama kamu"

"Oh gitu, mungkin gue bisa bikin bokap lo dipecat dari perusahaan bokap gue dengan cara memalukan seperti memfitnah mencuri barang kantor atau yaaa gue bisa lakukan semuanya" jawabnya dengan muka yang mengancam

"Ja-jangann.." kata ku sambil berpikir dan baru tau kalau ayah ternyata kerja di perusahaan cowo brengsek ini.
Aku tidak dilahirkan di keluarga kaya bisa sekolah di sekolah biasa dengan beasiswa saja sudah bersyukur apalagi sekarang aku sekolah di sekolah ternama di Kota Bogor tentu aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dan berusaha untuk mempertahankan beasiswa agar bisa meringankan beban ayah.
Tapi apa inii!? Mungkin mulai sekarang kedamaian hidupku akan berubah 70% lebih buruk dari sebelumnya.

"Ta-tapi kenapa kamu mau pacaran sama aku?" Ucapku lagi

"Ya gue mau nya sama lo, gimana?" jawabnya sembari mendekatkan wajahnya, "yaudah deh.. gue pergi ke kelas dulu ya sayang" lanjut ucapnya dengan ekspresi yang menggoda.

Trio brandal itupun pergi meninggalkan aku yang masih mematung dan berusaha mencerna apa yang baru saja dialami tadi.

Tinggalkan jejak sesudah membaca:)
🧁🧁

My Bad BoyfriendDove le storie prendono vita. Scoprilo ora