16

305 45 33
                                    

Jinhwan pikir bahagia itu sederhana , tapi ternyata sulit untuknya .

"Apa lagi sekarang ?"

"Kau bilang akan pulang tapi malah berada dirumah laki-laki lain"

"Hahaha kau sadar dengan ucapanmu ?"

"Tentu saja . Jangan mengalihkan pembicaraan Kim Jinhwan"

"Aku ? Aku tidak . Tapi aku pikir kau salah menyebutkan kalimat "laki-laki lain" . Memangnya kenapa? Aku dan laki-laki lain itu sama-sama pria , lagipula Ini rumah Jinu hyung dan aku bebas ingin pulang kemanapun ."

"Tidak!! Mana bisa begitu"

"Sama saja leader-nim . Sudalah aku tutup . Ini masih subuh jika kau lupa"

"Aku akan meminta manager menjemputmu"

"Tidak"

"Jangan keras kepala!!"

"Apa sebenarnya maumu huh ? Kau mengumpatiku dan mengabsen semua penghuni kebun binatang , tanpa aku tak tahu dimana yang salah disini . Dengar , aku dijemput Mino hyung untuk ke rumah Jinu hyung yang juga rumah Mino hyung . Lalu apa yang salah ? Kau mengenal mereka berdua bukan . Kau mengumpatiku seolah aku akan bermain belakang dibelakangmu . Hahh lucu sekali sikapmu itu . Harusnya kau ingat jika aku berada dirumah yang dihuni oleh laki-laki sama sepertiku ataupun dirimu , jadi ini tidak akan menimbulkan skandal kencan jika itu yang kau khawatirkan"

Jinhwan benar-benar meluapkan perasaan dongkolnya karena sikap Hanbin yang seenaknya . Mengganggu tidur berharganya yang baru 30 menit berjalan dengan hal tidak penting seperti itu

"Kau itu berdeda"

"Apanya yang beda ?" tanya Jinhwan dengan mengerutkan keningnya bingung .

Pada layar ponsel yang terhubung Video Call , Hanbin terlihat menatap tajam Jinhwan
"Kau Gay . Ingat ?"

Jinhwan mendengar ucapan itu dengan sangat jelas , bahkan dia melihat Hanbin berbicara dengan entengnya . Maka sekarang giliran Jinhwan untuk mengikuti alur yang Hanbin buat , ia tersenyum meski itu terlihat sangat sendu namun tentu hal itu tidak akan terlihat dipenglihatan pria dilayar ponselnya tersebut
"Ah kau benar , terimakasih sudah mengingatkanku"

Dan setelahnya sambungan telepon terputus dengan Jinhwan yang mengakhiri sepihak .

Kenapa ?

Oh ayolah jangan berpura-pura bodoh .
Jinhwan masihlah memiliki hati manusia yang rapuh dan tak kuat menerima rasa sakit beruntun .
Namun ibunya mengatakan untuk selalu tersenyum untuk mereka yang tidak menyukainya . Jinhwan bersyukur mengingat nasihat berharga itu . Setidaknya hal itu membuatnya tidak akan membenci adik-adiknya .

Jinhwan kembali memejamkan matanya , mencoba untuk tidur kembali tapi lagi-lagi gagal karena ponsel yang sayangnya lupa ia matikan itu kembali berdering. Tanpa melihat ID pemanggilpun Jinhwan tahu itu dari Hanbin .

Kenapa ?

Stop!!Jangan menjadi cerewet dan banyak tanya . Itu menyebalkan .

Ya katakanlah dirinya sangat sangat dan sangat bodoh karena masih saja membiarkan nada panggilan khusus dari Hanbin di ponselnya yang memang telah lama ia atur agar tahu jika itu panggilan darinya .

Kenapa lagi ?

Bodoh!! Ya jelas um kerena....karena dulu dia mencintai pria itu . Dulu....ia dulu- um mungkin . Karena sekarang ia tidak punya perasaan lagi padanya- mungkin .

"Hahh aku harus mengganti nada sialan ini" umpatnya sembari menyambar ponselnya , berdiri dari posisi nyamannya lalu berjalan menuju jendela kamar Jinu .

LUKA BERDURASIWhere stories live. Discover now