Jinhwan pikir bahagia itu sederhana , tapi ternyata sulit untuknya .
"Apa lagi sekarang ?"
"Kau bilang akan pulang tapi malah berada dirumah laki-laki lain"
"Hahaha kau sadar dengan ucapanmu ?"
"Tentu saja . Jangan mengalihkan pembicaraan Kim Jinhwan"
"Aku ? Aku tidak . Tapi aku pikir kau salah menyebutkan kalimat "laki-laki lain" . Memangnya kenapa? Aku dan laki-laki lain itu sama-sama pria , lagipula Ini rumah Jinu hyung dan aku bebas ingin pulang kemanapun ."
"Tidak!! Mana bisa begitu"
"Sama saja leader-nim . Sudalah aku tutup . Ini masih subuh jika kau lupa"
"Aku akan meminta manager menjemputmu"
"Tidak"
"Jangan keras kepala!!"
"Apa sebenarnya maumu huh ? Kau mengumpatiku dan mengabsen semua penghuni kebun binatang , tanpa aku tak tahu dimana yang salah disini . Dengar , aku dijemput Mino hyung untuk ke rumah Jinu hyung yang juga rumah Mino hyung . Lalu apa yang salah ? Kau mengenal mereka berdua bukan . Kau mengumpatiku seolah aku akan bermain belakang dibelakangmu . Hahh lucu sekali sikapmu itu . Harusnya kau ingat jika aku berada dirumah yang dihuni oleh laki-laki sama sepertiku ataupun dirimu , jadi ini tidak akan menimbulkan skandal kencan jika itu yang kau khawatirkan"
Jinhwan benar-benar meluapkan perasaan dongkolnya karena sikap Hanbin yang seenaknya . Mengganggu tidur berharganya yang baru 30 menit berjalan dengan hal tidak penting seperti itu
"Kau itu berdeda"
"Apanya yang beda ?" tanya Jinhwan dengan mengerutkan keningnya bingung .
Pada layar ponsel yang terhubung Video Call , Hanbin terlihat menatap tajam Jinhwan
"Kau Gay . Ingat ?"Jinhwan mendengar ucapan itu dengan sangat jelas , bahkan dia melihat Hanbin berbicara dengan entengnya . Maka sekarang giliran Jinhwan untuk mengikuti alur yang Hanbin buat , ia tersenyum meski itu terlihat sangat sendu namun tentu hal itu tidak akan terlihat dipenglihatan pria dilayar ponselnya tersebut
"Ah kau benar , terimakasih sudah mengingatkanku"Dan setelahnya sambungan telepon terputus dengan Jinhwan yang mengakhiri sepihak .
Kenapa ?
Oh ayolah jangan berpura-pura bodoh .
Jinhwan masihlah memiliki hati manusia yang rapuh dan tak kuat menerima rasa sakit beruntun .
Namun ibunya mengatakan untuk selalu tersenyum untuk mereka yang tidak menyukainya . Jinhwan bersyukur mengingat nasihat berharga itu . Setidaknya hal itu membuatnya tidak akan membenci adik-adiknya .Jinhwan kembali memejamkan matanya , mencoba untuk tidur kembali tapi lagi-lagi gagal karena ponsel yang sayangnya lupa ia matikan itu kembali berdering. Tanpa melihat ID pemanggilpun Jinhwan tahu itu dari Hanbin .
Kenapa ?
Stop!!Jangan menjadi cerewet dan banyak tanya . Itu menyebalkan .
Ya katakanlah dirinya sangat sangat dan sangat bodoh karena masih saja membiarkan nada panggilan khusus dari Hanbin di ponselnya yang memang telah lama ia atur agar tahu jika itu panggilan darinya .
Kenapa lagi ?
Bodoh!! Ya jelas um kerena....karena dulu dia mencintai pria itu . Dulu....ia dulu- um mungkin . Karena sekarang ia tidak punya perasaan lagi padanya- mungkin .
"Hahh aku harus mengganti nada sialan ini" umpatnya sembari menyambar ponselnya , berdiri dari posisi nyamannya lalu berjalan menuju jendela kamar Jinu .
YOU ARE READING
LUKA BERDURASI
Fanfiction𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒌𝒆𝒃𝒐𝒉𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑳𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏 𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑰𝒎𝒃𝒂𝒍𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍�...