ᗩᑎZᗩᖇᗩ 2

431 60 3
                                    

09.30

Kringgg...

Lonceng bel istirahat telah berbunyi itu artinya, semua murid harus beristirahat, agar mereka tidak stres dengan pelajaran dan konsen saat belajar selanjutnya.

"ke kantin kuy"ajak evan.

"kuy lah"kompak mereka berempat.

Mereka pun keluar dari kelas menuju kantin yang berada di lorong 5 sebelum kelas mereka.

Setelah beberapa menit berjalan ke kantin akhirnya mereka telah sampai, mereka pun duduk di meja paling ujung belakang.

Ya, mereka memang mempunyai meja khusus di kantin, karena mereka paling malas duduk di depan.

"van kayak biasa"ucap anrez.

"yoi"jawab evan lalu pergi meninggalkan mereka berempat.

Tanpa waktu yang lama evan pun datang sambil membawa 5 bungkus bakso tusuk, yang ia tempatkan di sebuah kantong kresek berwarna hitam.

"entah di mana diri mu berada"nyanyi evan.

"buset, jangan nyanyi napa van suara lu jelek kayak akhlaak lu"protes atap sambil menutup kedua telinganya dengan jari telunjuknya.

Evan yang mendengar perkataan atap pun menatapnya dengan tatapan malas, tidak perlu waktu lama untuk menatap si genteng itu.

Ia mengalihkan pandangannya ke salah satu sahabatnya itu. Sepertinya sahabatnya itu sedang memikirkan sesuatu.

"woiii!!"teriak evan tepat di telinga anrez, yang membuat anrez kaget.

Anrez yang di kagetkan oleh evan, menatap evan dan memukul kepala evan dengan pelan.

"apa sih van"

"lo kenapa sih melamun??"tanya evan.

"tau dari tadi juga gw perhatiin melamun mulu"ucap samuel sambil memakan bakso.

Terlihat dari wajah anrez, ia terlihat bingung harus menjawab apa kepada sahabat nya itu.

"gapapa kok"ucap anrez tersenyum tipis.

Nuca menepuk pelan pundak anrez. "rez kita udah sahabatan dari kecil, kita tau kalau lo lagi ada masalah. Ayolah cerita ke kita, siapa tau kita bisa bantu. Iya kan?"ucap nuca yang di setujui oleh atap, samuel, dan evan tapi tidak dengan anrez yang masih terlihat bingung.

Setelah beberapa menit berfikir, akhirnya anrez memberanikan dirinya untuk bercerita ke sahabat sahabatnya.

"gw gak tau kenapa ada beni beni cinta gw untuk kak tiara"

Perkataan anrez barusan, membuat sahabatnya terkejut membuat mereka kek mo meninggoy. Hahahha.

"Whattt!!"teriak evan sambil memukul keras meja kantin.

Murid murid yang tadi memandang ke arah lain, malah mengalihkan pandangannya ke lima orang sahabat tersebut terutama evan. Evan yang mengoyangkan matanya ke arah kanan dan kiri, sambil melihat sekitar.

"ehh pan, itu meja jangan di pukul nanti patah"teriak ibu sri, ibu sri adalah yang memiliki kantin di SMA antariksa.

"hehehe, iya bu maafkan yahh"

Murid murid yang tadinya memandang evan, akhirnya mengalihkan pandangannya.

"santai aja kali van, gak usah what whit what whit, kelesss."protes samuel.

"gimana gak kaget, kak tiara, kak tiara, kak tiara, kak tiara"ujar evan sambil mendekatkan mukanya satu persatu kesahabatnya nya sambil menyebut kata kak tiara.

ANZARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang