3. Kembali ceria

31.7K 1.2K 22
                                    

Isan meletakan Adit dengan perlahan ke kasur.

"Kak, jangan pergi. Disini aja, Adit takut" ucap Adit menarik kakanya untuk tidur bersama
Isan mengiyakan sambil tersenyum lalu tidur di samping Adit.

Adit mendekat, memeluk pinggang kakanya lalu kepalanya ia letakan ke dada bidang sang kaka, Isan mengelus-elus kepala adiknya.

Mereka berdua tertidur

"Mah, mah, jangan pergi" Adit lagi-lagi mengigau, membuat Isan kaget. Ia mengecek suhu tubuh Adit, lalu bergegas mengambil handuk kecil dan juga air panas serta obat yang sudah di beri dokter.

Isan sabar, sang adik selalu bergerak ketika ia ingin mengkompresnya. Isan membangunkan adiknya untuk minum obat, Adit meminum obatnya dan langsung tertidur kembali ke dalam pelukan kakanya.

Adit sudah tau bahwa mamanya sudah tiada, ia terus menangis berhari-hari. Isan tidak tega melihatnya ia terus menghibur adik tersayangnya itu, Adit juga selalu meminta kakanya menemani ketika ia tidur, dan selalu meminta di peluk ketika tidur, Adit sekarang lebih manja daripada Adit yang dulu mandiri.

Seminggu berlalu, Adit sudah tidak merasa sedih, namun ketika ingat mamanya pasti selalu menangis. Isan kewalahan ketika Adit menangis, hingga akhirnya Adit tertidur di pelukan sang kaka.

"Euh, kaka" adit menatap kakanya yang tertidur, tampan, itulah yang ada di hati Adit sekarang. Entah kenapa ketika adit mengenalisis muka kakanya wajahnya menjadi merah dan panas.

"Kamu dah bangun" suara serak khas cwok bangun, iya itu suara Isan. suaranya membuat wajah adit tambah memerah

Isan bangun dan kaget dengan wajah adiknya yang memerah ia langsung menempelkan tanganya ke dahi adiknya, takut adiknya sakit

"Apasi kak, aku gpp" ucap Adit memegang tangan kakanya

"Terus kok wajah kamu merah" tanya isan

"Eumm,i-itu eum ka" belum menyelesaikan ucapanya Adit merintih kesakitan ketika dahinya di sentil pelan oleh kakanya

"Haduh sakit" bentak Adit ke kakanya sambil mengusap dahinya

"Makanya, kalo bangun, ngerasa panas, nyalain aja acnya" ucap Isan lalu mencium dahi adiknya

"Udh gak sakit lagi kan? ya udah kaka mau mandi dlu, kamu jangan lupa mandi" ucap Isan meninggalkan adiknya menuju kamar mandi kamar Adit.

Wajah Adit kembali memerah namun senyum terukir di wajahnya, ia merasa senang akan perlakuan kakanya.

Minggu ini libur musim panas, Adit dan Isan hanya menghabiskan waktu di rumah, sedangkan papa pergi kerumah bibi, adiknya mama di jepang.

Isan sedang asik dengan ponselnya, dan Adit yang sedang melihat kartun kesukaanya sambil nyemil.

"Kak, aku-aku ketinggalan pelajaran ini, tolong ajarin dong" Adit mendekati kakanya yang tengah asik dengan ponselnya.

"Hah? Iya-iya nnti bentar" jawab Isan masih sibuk dengan ponselnya.

Adit menarik ponsel dari kakanya, dan bibirnya di majukan beberapa centi dan pipi yng di kembungkan membuat dia sangat gemas

"Emng hp lebih penting dari aku yah?" Tanya Adit masih sambil mengerucutkan bibirnya

"Iya sayang, iya, sini abang ajarin" ucap Isan sambil mengacak-acak rambut adit gemas.

Isan sangat suka dengan wajah yang di miliki adiknya, imut menurutnya, membuat ia ingin memakanya, namun ia sadar Adit adalah sodaranya.

Isan dan Adit sudah tau bahwa mereka bukan sodara kandung, namun mereka selalu akrab layaknya adik dan kaka kandung.

Papa sudah pulang dari kunjungannya kerumah bibi.

Isan terbangun dari tidurnya.

"Ahh kenapa tengah malam begini" Isan melihat jam yng menujukan jam 01.20, lalu menatap adiknya yang sedang memeluknya.

"Ahh tidak boleh, dia adikku" Isan menggelengkan kepalanya lalu bergegas ke kamar mandi adiknya.

Di dalam kamar mandi Isan mengocok penisnya,menuntaskan hasratnya. ia terus membayangi wajah adiknya yang imut itu.

Crott....

"Akhirnya keluar juga" ucap Isan lalu membersihkan sperma yng banyak dengan air. Lalu kembali ke kasur

"Kaka dari mana" ucap Adit bingung

"Sial kenapa dia imut sekali, aku tidak bisa menahanyanya" Isan berucap di dalam hati sambil membenarkan posisi penisnya yang kembali menenggang

"Habis buang air besar doang kok" ucap Isan bohong

"Ouh ya udh, sini bobo lagi" ucap Adit lalu memeluk isan erat

Isan pun hanya bisa menahan hasratnya itu, hingga akhirnya ia terlelap di pelukan sang adik.

TO BE CONTINUE...

Love Me Brother (18+)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن